English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ASBABUN NUZUL DAN HUBUNGAN SEBAB DENGAN MUSABBAB

Label:

Muhammad Effendi, S.Sos.I
Alumnus STAI An-Nadwah Kuala Tungkal
Fak. Dakwah Jur. Komunikasi dan Penyiaran Islam

1. Pengertian Sebab Nuzul

Maksudnya ia merupakan peristiwa yang terjadi pada masa Nabi SAW / pertanyaan yang diaujukan kepada baliau, lalu turun satu atau beberapa ayat dari Allah SWT, untuk menjelaskan sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa itu atau menjawab pertanyaan tersebut, baik periatiwa itu merupakan peetikaian yang berkembang, seperti silang pendapat antara suku Aus dan suku KHAZRAJ lantaran hasutan kawan Yahudi, sampai mereka menyerukan senjata dan karena peristiwa itu turun beberapa ayat yang ada pada surat Ali Imran :
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kapir sesudah kamu beriman”. (QS. Ali Imran : 100)
Sampai beberapa ayat sesudahnya yang secara teguh melarang bercerai-berai dan memerintahkan untuk saling menyayangi dan bersatu padu.

2. Fungsi mengetahui Asbab Nuzul
Ada yang mendugabahwa tak ada fungsi sama sekali mengetahui Asbab Nuzul dan ia tak lebih dari sejarah bagi turunnya Al-Qur’an atau sejajar dengan sejarah, akan tetapi dengan itu tidak benar karena Asbab Nuzul memiliki beberapa fungsi diantaranya :
1. Mengetahui kebijaksanaan Allah SWT, secara lebih rinci mengenai syariat yang diturunkannya ini memberikan manfaat baik bagi yang mukmin maupun yang kafir, bagi yang mukmin imannya akan bertambah dan akan bersemangat dalam melaksanakan hukum-hukum Allah SWT. sedangkan yang kafir, hukum yang tegas itu akan mendorongnya beriman bila ia menyadarinya, yakni tatkala ia mengetahui bahwa syariat Islam bertumpu pada pemeliharaan kemaslahatan manusia bukan berdasarkan pemaksaan dan kezaliman.
2. Membantu memahami ayat yang bersangkutan mengenai problem yang berkenaan dengannya.
3. Mengetahui orang yang secara khusus dalam ayat itu, sehingga tidak terjadi kesimpang siuran yang mengakibatkan terjadinya kesalah pahaman.
4. Memudahkan hapalan, pemahaman dan peneguhan wahyu dalam hati setiap yang mendengarkannya bila ia mengetahui Abbabun Nuzulnya. Hal ini karena keterkaitan antara sebab dan akibat antara hukum dengan peristiwanya.

3. Hubungan Sebab Dengan Musabbab
Tidaklah tersembunyi bagi siapapun juga, bahwa tiap-tiap sesuatu ada sebabnya dan ad kadarnya. Musabab memerlukan mabda’ dan ghayah. Ayat-ayat Al-Qur’an yang Allah turunkan, juga memerlukan sebab-sebab turunnya.
Demikian pula halnya dengan ayat-ayat dan surat-surat yang menghendaki sebab Nuzulnya, dia merupakan pembantu kita yang sangat baik dalam menetapkan takwil yang lebih tepat dan tafsir yang lebih benar bagi ayat-ayat itu.
Pendapat-pendapat ahli tafsir, tidaklah dapat menguraikan segala kesimpulan dan tidaklah pula dapat menerangkan segala Mutasyabihat sebagaimana tidak dapat menjelaskan segala yang mjmal.
Walaupun kita telah mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab, adab-adab bahasa dan apa yang dikehendaki oleh kata-kata tunggal, namun kita tetap memerlukan pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang menyebabkan ayat-ayat itu diturunkan. Hal ini tidaklah mungkin diterangkan oleh pengertian kalimat itu sendiri.

Dalam penerbitan Al-Qur’an dimasyarakat sering terjadi pertanyaan-pertanyaan atau protes tentang adanya Al-Qur’an yang menyatakan kesalahan-keslahan yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Kesadaraan yang terjadi itu dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu :
1. Kesadaraan percetakan, umpamanya halaman kosong, adat terbalik, kurang titk tertukar halaman dan sebagainya.
2. Penggunaan penulisan yang meragukan masyarakat sehingga menimbulkan protes atau amarah masyarakat pada hal itu benar.


Demikian artikel singkat ini. Tunggu sambunganya………


TAFSIR HADITS

Label:

*( ﺔﻨﺤﺘﻤﻤﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ )*
AL-MUMTAHANAH ( PEREMPUAN YANG DIUJI )
AYAT 7 SAMPAI 9
.ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ ﷲﺍﻢﺴﺑ
ﺮﻳﺪﻗ ﷲﺍﻭ ,ﺓﺩﻮﻣ ﻢﻬﻨﻣ ﻢﺘﻳﺩﺎﻋ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻦﻴﺑﻭ ﻢﻜﻨﻴﺑ ﻞﻌﺠﻳ ﻥﺃ ﷲﺍ ﻰﺴﻋ
ﻰﻓ ﻢﻛﻮﻠﺗ ﺎﻘﻳ ﻢﻟ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻦﻋ ﷲﺍﻢﻛ ﺎﻬﻨﻳ ﻻ {۷} ﻢﻴﺣﺭ ﺭﻮﻔﻏ ﷲﺍﻭ
ﻥ ﺇ , ﻢﻬﻴﻟﺇ ﺍﻮﻄﺴﻘﺗﻭ ﻢﻫﻭﺮﺒﺗ ﻥﺃ ﻢﻛﺭﺎﻳﺩ ﻦﻣ ﻢﻛﻮﺟﺮﺨﻳ ﻢﻟﻭ ﻦﻳﺪﻟﺍ
ﻰﻓ ﻢﻛﻮﻠﺗﺎﻗ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻦﻋ ﷲﺍ ﻢﻛﺎﻬﻨﻳ ﺎﻤﻧﺇ {۸} ﻦﻴﻂﺴﻘﻤﻟﺍ ﺐﺤﻳ ﷲﺍ
ﻥﺍ ﻢﮑﺟﺍ ﺮﺧﺇ ﻰﻠﻋ ﺍﻭﺮﻫﺎﻅﻭ ﻢﻛﺭﺎﻳﺩ ﻦﻣ ﻢﻛﻮﺟﺮﺧﺃﻭ ﻦﻳﺪﻟﺍ
{۹} ﻥﻮﻤﻟﺎﻆﻟﺍ ﻢﻫ ﻚﺌﻟﻭﺄﻓ ﻢﻬﻟ ﻮﺘﻳ ﻦﻣﻭ. ﻢﻫﻮﻟﻮﺗ
Artinya :
7. “ Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
8. Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
9. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.”
*( ﻥﻭﺮﻓﺎﻜﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ )*
AL-KAAFIRUUN ( ORANG-ORANG KAFIR)
6 AYAT
.ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ ﷲﺍ ﻢﺴﺑ
ﻥﻭﺪﺑﺎﻋ ﻢﺘﻧﺍﻵﻭ {٢} ﻥﻭﺪﺒﻌﺗ ﺎﻣﺪﺒﻋﺍﻻ {١} ﻥﻭﺮﻓﺎﮑﻟﺍ ﺎﻬﻳﺍﺂﻳ ﻞﻗ
ﺪﺒﻋﺍﺎﻣ ﻥﻭﺪﺑﺎﻋ ﻢﺘﻧﺍﻵﻭ {٤} ﻢﺗﺪﺒﻋ ﺎﻣﺪﺑ ﺎﻋﺎﻧﺍ ﻵﻭ {٣} ﺪﺒﻋﺍﺎﻣ
{٦} ﻦﻳﺩ ﻰﻟﻭ ﻢﻜﻨﻳﺩ ﻢﻜﻟ {۵}

Artinya :
1. Katakanlah : “ Hai orang-orang yang kafir “,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah,
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku “.

Kandungan Surat Al-Kaafiruun (Orang-orang kafir) adalah mengisyaratkan tentang habisnya semua harapan orang-orang kafir dalam usaha agar Nabi Muhammad SAW, meninggalkan dakwahnya.

PRINSIP-PRINSIP DAKWAH ALAM AL-QUR’AN

Label:

PRINSIP-PRINSIP DAKWAH ALAM AL-QUR’AN
oleh: Muhamad Effendi, S.Sos.I
kuala TUngkal - Jambi

A. Metode Al-Qur’an Dalam Menyampaikan Dakwah Islam.
Jika anda mebolak-balik lembaran Al-Qur’an Al-Karim tentu anda akan mengetahui bagaimana Allah SWT menjelaskan dan mencontohkan bagi kita bagaimana berdakwah kepada Islam,dan anda akan menemukan kebenaran dari apa yang kita ketahui.
Maka inilah perintah pertama yang kita dapatkan dalam Al-Qur’an yaitu firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 22 – 23 :

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Artinya : “ Hai Manusia, sembahlah Tuhanmu, yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelummu agar kamu bertaqwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap. Dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui. “ ( Al-Baqarah : 22-23).
Dalam ayat tersebut kita dapat melihat bahwa Allah SWT memerintahkan manusia untuk beribadah kepada-Nya, menerangkan bahwa Dia adalah Tuhan atau Rabb mereka, dan bahwasanya Dai yang menciptakan mereka, artinya bahwa merupakan hak Allah SWT untuk memerintahkan dan menyruh serta untuk ditaati perintah-Nya. Yang menjadi dalil atau aergumen sifat Ke-Tuhanan-Nya dan sifat pencipta-Nya.
Dialah yang telah menjadikan bagi mereka langit sebagai atap dan bumi sebagai hamparan, artinya Allah menciptakan langit sebagai atap bumi untuk memelihara keselamatan manusia yang ada dibumi dari marabahaya yang datang dari atas (langit) dimana cahaya tersebut tidak kita ketahui secara benar kecuali mematikan. Petir-petir dan zat-zat terbakar. Dia juga mernurunkan dari langit air hujan untuk menghasilkan produksi buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian.
Metode penyampaian yang penuh mukjizat serta diperkuat dengan dalil-dalil yang mengepung dari segala aspek masalah ini tidak hanya terbatas pada masalah-masalah yang bersifat umum atau global, akan tetapi mencakup seluruh masalah dan bagian serta detail permasalahan yang ditampilkanoleh Al-Qur’an.
Bila seorang muslim yang mempelajari Al-Qur’an dan membacxa serta mengetahui isi Al-Qur’an seperti yang diuraikan diatas, maka dia akan terheran-heran dengan cara penyampaian risalah Islam kepada masyarakat secara menarik oleh banyak kalangan yang menonjol di bidang dakwah, pemberian bimbingan dan pengarahannya saat ini.
B. BERBAGAI HARAPAN KEPADA ISLAM
Banyak para sarjana bukan islam, contohnya Ernest Gellner berpendapat bahwa di antara tiga agama monoteis, yahudi Kristen, dan islam baginya islam adalah yang paling dekat dengan modernitas, di sebabkan oleh ajaran islam tantang universalisme, skriptualisme (yang mengajaribahwa kitab suci yang dapat di baca dan di fahami oleh siapa saja, bukan monopoli kelas tertentu dalam keagamaan, kemudian tradisi baca tulis.
Suatu agama tidak dapat di fahami sekedar formula-formula absrak tentang kepercayaan nilai. Baik itu zaman atau tempat dan slalu adadalam kenyataan histories yang antara percampuran antara keduanya . Dari semula menegaskan bahwa kebenaran hanyalah yanag dating dari Allah melalui kitab suci dan sunnah Nabi, dan sumber ajaran itu berhak di jangkau oleh setiap orang. Maka sejak semula tampilnya islam sudah pasti dalam dialog-dialog itu senantiasa terdapat penapsiran kepada teks-teks. Timbullah sikap mengindetikan antara keduanya , sehingga terbentuk penglihatan islam sebagai apa yang di lakukan muslim adalah islam itu sendiri .
Tetapi di sebabkan oleh skiptuyalisme yang amat kuat tadi, dan karena kegairahan yang tidak ada tanding ana pada kaum muslim untuk menjaga kemurnian dan keaslian kitab suci mereka, maka dialog mearupakan sautu gejalayang sangat menonjol pada orang-orang islam secara egaliter tanpa batasan formalitas hirarki keagamaan. Dalam dialog itulah man yang murni dan mana yang ambahan atau great tradition , Ibnu taymiyah misalnya, yang ketokohanya banyak meng ilhami berbagai gerakan pembaharuan di zaman moderen ini , dan memeraangi sufisme popular seperti mengagungkan para wali dan makam mereka, dan mengamalkan kitaab suci dan sunnah .
Oleh karena islam memiliki kualitassperti di amati oleh Gellner di atas, maka, menurut pengamatan Gellner lebih lanjut, di antara agama yang ada hanya islam sanggup bertahan dengan mengtasui persoalan kesenjangan yang normative dan yang kongkret histories, atau antara tradisi besar dan tradisi keilv\nya, tradisi islam di buat mo0dren , dan pelaksanaanya bisa di sajikan tidak sebagai penambahan kepada orang luar, melainkan sebagai kelanjutan dan penyerpurnaan dialogh lama dalam islam

C. ETOS KEILMUAN ISLAM KLASIK
Salah satu Islam dari segi kekuatan menghadapi modernitas adalah kualitasnya yang bersemangat kesarjanaan, maka tidak ada cara yang lebih baik untuk subtansinya .Karena umat islam klasik mngembangkan ilmu pengetahuan dari mana saa, kemudian mereka bina secara kreatif, sarjana barat seperti Betrand Russel, menyesali mengapa para pemikir islam tidak banyak mengembangkan falsafah dengan tingkat orisionalitas seperti orang-orang yunani kuno, Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd misalnya, kata Russel, memang hebat , namun kekurangan orisionalitas, dan lebih banyak sebagai komentator belaka terhadap falsafah yunani
Tapi sudut penglihatan islam sendiri, para pemikir muslim itu tidak salah, sebab apapun unsurnya berguna bagi kaum muslim, namun dalam analisa terakhir adalah pemikiran daduktif yang banyak di pengaruhi oleh mitos-mitos mereka yang sesat.Dan tidak di ambil alih orang muslim unsure falsafah itu “di islamkan”.Salah satu kelemahan sudut pandang orang yunani adalah penglihatannya kepada hidup yang lebih tragis , suatu pengamatan yang pesimistis.Begitu pula pandangan terhadap alam,karena itu meeka unggul dalam spekulasi-spekulasi, namun miskian dalam bidang empiris dan justru dalam bidang moderen yang sebenarnya. Hal itu sebagai akibat pandangan islam yang optimis kepada hidup (dunia sebagai tempat yang menggasikan dan membahagiaklan ), dan yang dinamis kepada alam. Inilah yang menjadi pengamatan seorang ahli sejarah ilmu pengetahuan,Max 1Dimont.

D. BEBERAPA AJARAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA
Tampilnya islam adalah berarti menyambung kembali ajaran Nabi ibrahim dan Nabi Musa yang mengajarkan tentang beriman kepada tuhan yang maha esa dan pendekatan kepadaanya melalu amal perbuatan yang baik, ajaran yang penting tentang pendekatan dengan tuhan melaui amal dan perbuatan ataupun kegiatan,maka, sakremen, terutama dalam bentuk ekaristi, menjadi sangat sentral bagi pemeluk agama Kristen , karena bagi mereka keselamatan di peroleh melalui dalam diri atau tubuh Isa al Masih.
Karena seluruh aktifitas dapat bernilai sebagi usaha pendekatan kepada tuhan, maka seluruh hidup manusia mempunyai makna transendemental, yang sehari-hari kita nyatakan dalam ungkapan “demi ridla Allah”. Dan adanya keinsyafan akan makna hidup itulah yang membuat manusia berbeda dari jenis hewan yang lain, serta di situlah letak harkatnya, cara mengidentufikasiakanya adalah sebagai berikut :
1. manusia tidak di benarkan memutlakan sesuatu apapun selain tuhan yang maha esa itu sendiri .
2. tuhan tidak di ketahui tetapi di insyafi sedalam-dalamnya dan menyadari bahwa tuhan tidak dapat di jangkau oleh akal manusia.
3. tidak memutlakan sesuatu apapun selain tuhan yang maha esa berarti tidak menjadikan sesuatu selain dari dia sebagai tujuan hidup.
4. pandangan hidup terkait trkait erat denga pandangan bahwa manusia adalah puncak dari ciptaan Allah /tuhan semesta alam
5. tuhan telah memuliakan manusia ,maka manusia harus menjaga harkat dan martabatnya.
6. manusia di ciptakan sebagai mahluk kebaikan (fitrah ), karena itu masing masing pribadi manusia harus berpandanggan baik kepada sesamanya dan berbuat baik untuk selamanya.
7. alam di ciptakan sebagai wujud yang baik dan nyata (tidak semu ), dan dengan hokum-hukumnya yang tetap.
8. manusia harus mengamati alam raya ini dengan penuh apresiasi, baik utuh maupun dalam kaitan bagian yang tertentu.
9. dengan memperhatikan alam ini, gejala spesifikasinya manusia dapat menemukan patokan dalam usaha , melalui ilmu dan pengetahuan dan teknologi
10. manusia mengemban tugas membangun dunia ini dan sekaligus memeliharanya .

E. AGENDA MENUJU MASA DEPAN
untuk membuat agenda Halangan kita masa depan adalah tingkat pendidikan moderen rata –rata pendudukmuslim di seluruh Indonesia yang masih lebih rendah dari pada bangsa-bansa lain , khususnya bangsa barat yang agamanya kreisten.
Malise Ruthven, seorang srjana yang banyak mengamati islam di zaman modern ini meramalkan bahwa untuk jangka waktui beberapa beberapa dekade ini mungkjin islam masih menjadi agenda politik dunia ( seperti sekarang ini sedang di alami karena masalah timur tengah ) . T api dia berharap bahwa suatu saat kaum muslim akan terbebas dari berbagai konpleks politik dan akan mampu nmembangun kembali tema pokok ke agamaanya.
Usaha untuk memberi responsi kepada tantangan zaman itu harus terlebih dahulu kita menangkap isi pesan dalam kitab suci, karena, kata Fazlur Rahman, kita memiliki criteria tertentu untuk melangkah , dan criteria itu akan sendirinya harus bersumber dari Al’quran. Pertama, kita harus memeriksa tradisi keislaman kita di bawah sorotan criteria dan prinsip-prinsip itu, kemudian secara kritis mempelajari sosok ilmu pengetahuan yang di hasilkan oleh modernitas . Kita juga harus ingat bahwa il;mu dalam islam terwujud untuk memungkinkan kita bertaindak
Untuk mengubahkeadaan yang ada di dunia ini , kita harus dengan sungguh-sungguh mengharap tata cara ini dan pertama tama menilai tradisi sendiri , benar dn salahnya emudian kita harus menilai tradisi barat . jenjang pengetahuan kreatif akan timbul hanya jika dijiwai oleh sikap yang ditanamkan dalam Al-Qur’an dalam diri kita. Barulah kita akan mampu membuat apresiasi dan duduk melakukan penilaian baik tradisi kita sendiri maupun atas tradisi barat saat itupun, tujuan akhir melainkan hanya langkah pertama dalam menemukan pengetahuan baru, yang merupakan tujuan sejati intelektual Islam. Zaman modern yang serba komplek ini, memerlukan kerja sama yang erat dari berbagai pihak. Yang diperlukan tidak hanya kemampuan intelektual semata, tetapi lebih lagi terhadap masa depan. Suatu tantangan yang berat tapi dengan hidayah Allah tentu akan terlaksana dengan baik.

Apa itu Qashashul Qur’an?

Label:

KUALA BETARA BLOG'S:
A. Pengertian Kisah Dalam Al-Qur’an.
Menurut bahasa kata Qashash jamak dari Qishah, artinya kisah, cerita, berita, atau keadaaan. Sedangkan menurut istilah Qashashul Qur’an ialah kisah-kisah dalam Al-Qur’an tentang para Nabi dan Rasul mereka, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, masa kini dan masa akan datang.


B. Macam-Macam Kisah Dalam Al-Qur’an.
Didalam Al-Qur’an banyak dikisahkan beberapa peristiwa yang pernah terjadi dalam sejarah. Dari Al Qur’an dapat diketahui beberapa kisah yang pernah dialami orang-orang jauh sebelum kita sejak Nabi Adam ; seperti kisah para Nabi dan kaumnya. Kisah orang-orang Yahudi, Nasrani, Sabi’in, Majuzi dan lain sebagainya.
Selain itu Al-Qur’an juga menceritakan beberapa peristiwa yang terjadi di jaman Rasulullah SAW. Seperti kisah beberapa peperangan ( Badar, Uhud, Hunain ) dan perdamaian ( Hudaibiyah ) dan lain sebagainya.
Kisah-kisah dalam Al-Qur’an dapat dibagi menjadi beberapa macam, adalah sebagai berikut :
1. Dari segi waktu.
Ditinjau dari segi waktu kisah-kisah dalam Al-Qur’an ada tiga macam, yaitu :
a) Kisah hal gaib yang terjadi pada masa lalu.
Contohnya :
 Kisah tentang dialog Malaikat dengan Tuhannya mengenai penciptaan khalifah bumi sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 30 – 34.
 Kisah tentang penciptaan ama semesta sebagaimana terdapat dalam ( QS Al-Furqan : 59 ).
 Kisah tentang penciptaan Nabi Adam dan kehidupannya ketika di surga sebagaimana terdapat didalam ( QS Al-Araf : 11 – 25 ).

b) Kisah hal gaib yang terjadi pada masa kini.
- Kisah tentang turunya malaikat-malaikat pad malam Laitlatul Qadar seperti diungkapkan dalalm ( QS Al-Qadar : 13 – 14 ).
- Kisah tentang kehidupan makhluk-makhluk gaib seperti jin, syetan, jin atau iblis seperti diungkapkan dalam ( QS Al-Araf : 13 –14 )

c) Kisah hal gaib yang akan terjadi pada masa akan datang.
- Kisah tentang akan datangnya hari kiamat seperti dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Qaria’ah, surat Al-Zalzalah dan lainnya.
- Kisah tentang kehidupan Abu Lahab kelak diakhirat seperti diungkapkan dalam Al-Qur’an surat Al-Lahab.
- Kisah tentang kehidupan orang-orang di Surga dan orang-orang yang hidup didalam neraka seperti diungkapkan dalam Al-Quran surat Al-Gasyiah dan lainnya.

2. Dari segi materi.
Ditinjau dari segi materi, kisah-kisah dalam Al-Qur’an ada tiga yaitu :
a. Kisah-kisah para Nabi, seperti :
- Kisah Nabi Adam ( QS Al-Baqarah : 30-39 ).
- Kisah Nabi Nuh ( QS Al-Baqarah : 25 – 49 ).
- Kisah Nabi Hud ( QS Al-Araf : 65 –72 ).
- Kisah Nabi Yunus ( QS Al-Anam : 86 – 87 )
- Dll
a. Kisah tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau yang tidak dapat dipastikannya kenabiannya.
- Kisah Tentang Luqman ( Qs Luqman : 12-13 ).
- Kisah tentang Zulqarnain ( QS Al-Kahfi : 83-98 ).
- Kisah tentang Thalut dan Jalut : ( QS Al-Baqarah : 246 – 251 ).
- Dll.
a. Kisah yang berpautan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa Rasulullah SAW.
- Kisah tentang Ababil ( QS Al-Fil : 1 –5 ).
- Kisah tentang Hijrahnya Nabi SAW ( QS Muhammad : 13 ).
- Kisah tentang perang Hunain dan At-Tabuk dan lainnya.

C. Faedah Kisah Dalam Al-Qur’an.
Pertama, Qashash yang terdapat didalam Al-Quran itu bentuknya dapat ditangkap dan dimengerti oleh orang banyak. Karena artin-artinya itu masuk akal, masuk kedalam hati sanubari orang yang membacanya itu.
Kedua, Qashash itu dapat menyingkapkan tabir tentang hakikat mengemukakan yang ghaib kepada orang-orang yang mendengarkannya.
Ketiga, Mengumpukan Qashash yang mengagumkan didalam ibarat-ibarat pendek, seperti Qashahul Kaminah dan Qashashul Mursalah seperti ayat yang terdahulu.
Keempat, contoh yang dikemukakan itu untuk merangsang orang-orang yang dicontohkan, karena yang diumpamakan itu dalam hal ini sesuatu yang dapat merangsang jiwa.
Kelima, ada pula contoh yang dikemukakan itu ialah untuk mengejutkan yang dicontohkannya itu yaitu tentang apa yang tidak disukai.
Keenam, contoh yang dikemukakan itu untuk memuji orang yang dicontohkan.
Ketujuh, contoh yang dikemukakan itu adalah karena orang-orang yang dicontohkan itu mempunyai sifat-sifat yang menjengkelkan.
Kedelapan, contoh-contoh yang terjadi pada diri, disampaikan dengan pengajaran, dikuatkan dalam mencela, dan ditegakkan dalam sifat qana’ah.

METODE TAFSIR AL-QUR’AN

Label:

METODE TAFSIR AL-QUR’AN
by. Muhamad Efendi, S.Sos.I
Kuala Tungkal - Jambi

BAB I
METODE TAFSIR AL-QUR’AN

1. Pengertian.
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Methodos yang berarti cara atau jalan, dalam bahasa Indonesia kata tersebut mengandung arti cara yang teratur dan terfikir baik-baik ( dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya). Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai suatu yang ditentukan, dengan kata lain, metode adalah salah satu sarana yang amat penting untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ilmu tafsir berarti ilmu yang menerangkan tentang seluk beluk Al-Quran seperti tempat dan masa turunnya, permulaan dan akhir turunnya peristiwa yang berhubungan dengan sebab-sebab turunnya, bagaimana Nabi Muhammad saw ini mengajarkan Al-Qur’an kepada sahabat-sahabatnya. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa metode tafsir bermaksud cara untuk mengkaji ayat-ayat Al-Qur;an secara mendalam sesuai penafsiran para ulama..

2. Macam-macam Metode Tafsir.
A. Metode Tahlily ( Analisis ).
Adalah menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dengan memaparkan segala aspek yang terkandung didalam ayat-ayat yang ditafsirkan itu serta menerangkan makna-makna yang tercakup didalamnya sesuai dengan keahlian dan kecendrungan penafsir yang menafsrikan ayat-ayat tersebut, mereka cenderung menafsirkan ayat demi ayat dan surat demi surat sesuai urutan didalam mushaf.
Ditinjau dari segi kecendrungan para penafsir, metode Tahlily dapat dibedakan kepada :
A.1. Al-Tafsir bi al-Ma’tsur.
Adalah penafsiran ayat dengan ayat, penafsiran ayat dengan hadits Nabi saw. Yang menjelaskan makna sebagian ayat yang dirasa sulit dan dipahami oleh para sahabat, atau penafsiran ayat dengan hadits Ijtihad para sahabat, atau penafsiran ayat dengan hasil ijtihad para tabi’in.
Periodesasi perkembangan Al-Tafsir bi al-Ma’tsur ini dua priode atau tahap :
- Periode Lisan atau Periwayatan.
Pada priode ini para sahabat menukil atau mengambil penafsiran dari Rosulullah saw, atau oleh para sahabat dari sahabat, atau oleh tabi’in dari sahabat, dengan cara penukilan yang dapat dipercaya, teliti, dan memperhatikan jalan periwayatannya.
- Periode Tadwin atau Penulisan.
Pada priode ini, yang proses penukilannya pada periode pertama dicatat dan dikodifikasikan, pada mulanya kodifikasi tersebut dimuat didalam kitab-kitab hadits. Setelah tafsir resmi menjadi disiplin ilmu yang otonom, maka ditulis dan terbitlah karya-karya tafsir yang secara khusus memuat tafsir bi al-Ma’tsur lengkap dengan jalan sanad sampai kepada Nabi saw, kepada para sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in.


A.2. Al-Tafsir bi al-Ra’yi.
Adalah penafsiran Al-Quran dengan ijtihad terutama setelah penafsir itu betul-betul mengetahui perihal bahasa arab, asbabun nuzul, nasikh, mansukh, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh lazimnya seorang penafsir. Corak tafsir bi al-Ra’yi ini ada yang diterima dan ada yang ditolak.
Apabila seorang penafsir menjauhi larangan, dan niatnya ikhlas semata-mata karena Allah serta untuk mendekatkan diri kepada-Nya maka tafsir dan ide-idenya dapat diterima. Jika tidak, dalam artian tidak menghindari larangan tersebut maka ia dipandang sebagai pencipta bid’ah tafsirnya tercela dan harus ditolak.
A.3. Al-Tafsir al-Shufy.
Dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
- Tasawuf Teoritis.
Para penganut aliran ini mencoba meneliti dan mengkaji Al-Quran berdasarkan teori-teori mazhab dan sesuai dengan ajaran-ajaran mereka.
- Tasawuf Praktis.
Para tokoh aliran ini menamakan tafsir mereka dengan al-tafsir al-Isyah yaitu menta’wil ayat-ayat, berbeda dengan arti zahirnya berdasar isyarat-isyarat tersembunyi yang hanya tampak jelas oleh para pemimpin suluk, namun tetap di kompromikan dengan arti zahir yang dimaksudkan.
A.4. Al-Tafsir al-Fiqhi.
Pada tafsir ini banyak muncul masalah-masalah baru yang belum ada ketentuan hukumnya dari ulama terdahulu, karena hal tersebut belum pernah terjadi dizaman mereka. Maka para imam dizaman ini terpaksa harus memecahkan persoalan baru tersebut langsung merujuk kepada Al-Quran dan Al-Sunnah serta sumber hukum lainnya, hukum yang dirasa kuat menurut nalar mereka dan menyakininya sebagai hukum yang benar yang didukung oleh dalil-dalil dan bukti-bukti.
A.5. Al-Tafsir al-Falsafy.
Berbagai sumber pembendaharaan ilmu yang digali, dan aneka macam pustaka diterjemahkan, termasuk buku buku filsafat karya para filosof yunani.
Tokoh-tokoh islam yang membaca buku-buku filsafat tersebut terbagi kepada dua golongan, yaitu :
- Golongan yang menolak filsafat.
Karena mereka menemukan adanya pertentangan antara filsafat dan agama. Kelompok ini secara radikal menentang filsafat dan berupaya menjauhkan umat darinya. Tokoh pelopor ini adalah al-imam al ghazali dan al-fakral Razi.
- Golongan yang mengagumi dan menerima filsafat.
Meskipun di dalamnya terdapat ide-ide yang bertentangan dengan nash-nash syara’, kelompok ini berupaya mengkompromikan atau mencari titik temu antara filsafat dan agama serta berusaha untuk menyingkirkan segala pertentangan.
A.6. Al-Tafsir al-Ilmi.
Ajakan al-qur’an adalah ajakan ilmiah, yang berdiri di atas prinsip pembebasan akal dari tahayul dan kemerdekaan berpikir. Al-qur’an menyuruh umat manusia untuk memperhatikan alam.
- sikap sebagian ulama terhadap tafsir ilmi.
Ada banyak faktor yang menyebabkan sebagian ulama bersikap keras menolak al tafsir al-ilmi ini, di antaranya yang terpenting, demikian menurut al ustad Ahmad Hanafi, adalah warisan akidah yang berakar kuat di dalam benak umat bahwa al-qur’an itu semata-mata sebagian petunjuk dan penuntun bagi kehidupan manusia, tidak hubungannya dengan prinsip dan teori lmu alam.
- Pembahasan al tafsir al-ilmi.
Meskipun terdapat berbagai kendala dan rintangan serta tantanga, nampaknya masih ada tokoh ulama yang kontemporer yang berniat melakukan kajian al-tafsir al-ilmi untuk menyikap makna ayat-ayat kawniyah. Tokoh tersebut antara lain:
1. Al-ustad Dr Muhammad Ahmad Al-Ghamrawi di dalam kitabnya sunanullah al-kwaniyah, dia telah mengemukan pembahasan panjang lebar mengenai ayat al-qur’an yang menunjuk kepada masalah metegrogi.
2. Al-ustad Dr Abd Al-Aziz Ismal di dalam karyanya al-Islam wa al-Thib al-hadits, tokoh ini menafsirkan sebagian ayat kauniyah secara ilmiah secara mengungkapkan aspek-aspek kemukzizatannya.
3. Al-Syekh Thantawi Jauhari, melalui kitab tafsirnya yang tebal, beliau telah mengemukakan pembahasan mengenai berbagai macam ilmu yang di isyaratkan oleh ayat-ayat kwaniyah.
4. Al-Marhum Ahmad Mukhtar Al-Ghazi. Di dalam kitab yang di beri judul Rriyad Al-Mukhtar, tokoh ini banyak membahas ayat kwaniyah; pembahasannya terbatas pada sudut pandang salah satu aspek dari sekian banyak ilmu 1 modren.
- Komentar pengarang.
Menurut pengarang buku ini, kajian al-tafsir al-ilmi ini,
1. Termasuk dalam kategori kajian tafsir mawdhu’iy, yang membahas topik atau masalah menarik dewasa ini dan hukum membahasnya adalah sama dengan hukum membahas tafsir mawdhu’iy tersebut.
2. Kajian al-tafsir al-ilmi ini dapat di terima dan di bolehkan, sepanjang tidak memperkosa lafaz-lafaznya, serta tidak memaksa diri secara berlebih-lebihan untuk mengangkat makna-makna ilmiah dari ayat-ayat tersebut.
A.7. Al-Tafsir al-Adabi al-Ijtima’i.
Penafsir metode ini berusaha mengemukakan segi keindahan bahasa dan kemukzizatannya Al-Qur’an, berusaha menjelaskan makna atau maksud yang di tuju oleh Al-Qur’an, berusaha mengungkapkan betapa Al-Qur’an itu mengandung hukum-hukum alam layak dan aturan kemasyarakatan, dan bermaksud membantu memecahkan segala problema yang di hadapi oleh umat Islam khususnya dan manusia umumnya melalui petunjuk dan ajaran Al-Qur’an, suatu petunjuk yang berorientasi kepada kebaikan dunia dan akhirat.

B. Metode Ijmali.
Metode ini bermaksud menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an secara ringkas tetapi mencatat dengan bahasa yang populer, mudah dimengerti dan enak dibaca, susunan ayatnya menuruti susunan ayat-ayat dalam mushaf. Serta gaya bahasanya tidak terlalu jauh dengan gaya bahasa Al-Qur’an sehingga orang yang mendengarkannya seolah-olah masih mendengatkan Al-Qur’an, padahal yang didengar adalah tafsirannya.
C. Metode Muqaran.
Adalah metode yang ditempuh seorang musafir dengan cara mengambil sejumlah ayat Al-Qur’an kemudian mengemukakan penafsiran para ulama tafsir terhadap ayat-ayat tersebut, baik mereka ulama salaf maupun ulama hadits. Kecendrungan mereka adalah berbeda-beda dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an berdasarkan disiplin ilmu yang dipelajari.
Selain itu metode ini mempunyai pengertian dan lapangan yang lebih luas, yaitu membandingkan antara ayat dengan ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang satu masalah atau membandingkan antara ayat-ayat Al-Quran dengan hadits-hadits Rosulullah SAW yang memperkuatkan Al-Quran atau hadits-hadits tersebut.
D. Metode Mawdhu’iy.
Yaitu yang dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dengan cara mengumpulkan ayat yang mengenai satu madha’/artikel, faktor dengan memperhatikan masa turun dan asbab nuzul ayat, serta dengan mempelajari ayat-ayat tersebut dengan cara cermat dan mendalam. Tafsir ini juga memperhatikan hubungan ayat yang satu dengan ayat yang lain, didalam menunjuk suatu permasalahan, kemudian orang simpulkan masalah yang dibahas dari dilalah ayat-ayat yang ditafsirkan secra terpadu itu.
1. Dua macam bentuk kajian tafsir mawdhu’iy.
 Pembahasan mengenai satu surat secar menyeluruh dan utuh dengan menjelaskan maksudnya yang bersifat umu dan khusus, menjelaskan korelasi antara berbagai masalah yang dikandungnya, sehingga surat itu tampak dalam bentuknya yang betul-betul utuh dan cermat.
 Menghimpun sejumlah ayat dari berbagai surat yang sama-sama membicarakan satu masalah tertentu, ayat-ayat tersebut disusun sedemikian rupa dan diletakkan dibawah satu tema bahasan, dan selanjutnya ditafsirkan secara mawdhu’iy.
2. Contoh masalah.
Ayat-ayat tentang ketuhanan dan akidah tauhid cukup banyak tersebar, baik ditengah-tengah surat Makkiyah dan Madaniyah. Seorang penafsir dapat menghimpun ayat-ayat mengenai ketuhanan dan akidah tauhid ini , dan menyusunnya sesuai dengan metode tematik, lalu menjelaskannya dan menarik kesimpulan makna yang dimaksud yang memperkuat ide atau konsep keesaan, berdasar argumentasi yang jelas dan bukti-bukti pasti, yang memungkinkan bagi seorang penafsir untuk membantah kaum atheis dan tokoh-tokoh skeptis.
3. Sejarah perkembangan tafsir Mawdhu’iy.
Drs. Ali Khalil, didalam komentarnya menegaskan bahwa, “ dengan penafsiranya yang cerdas, Rosulullah telah memberi pelajaran pada sahabat bahwa tindakan menghimpun sejumlah ayat Musytabihat itu dapat memperjelas pokok masalah dan akan melenyapkan keraguan atau kerancuan.
4. Sebab ketidak pedulian masa lalu.
 Metode tafsir mawdhu’iy itu mengarah pada kajian spesialis, yang bertujuan mengkaji satu tema bahasa setelah meneliti dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan tema tersebut.
 Para penafsir jaman dulu belum merasakan penting dan perlunya untuk melakukan kajian topik-topik tetrtentu yang terdapat didalam Al-Quran al-Karim.
5. Sebab kepedulian dan perhatian masa kini.
 Al-Quran sebagai kitab wahyu yang turun kepada Nabi yang paling sempurna adalah mengandung bermacam-macam ilmu bernilai tinggi, sehingga banyak tokoh ilmuan dan para peneliti berupaya mencapai khazanah Al-Quran tersebut.
 Dewasa ini banyak orang-orang non arab baik muslim maupun non muslim yang, dengan semboyan demi ilmu, mempelajari masalah-masalah yang dikandung oleh Al-Quran.
6. Cara kerja metode mawdhu’iy.
Langkah atau cara kerja metode ini adalah :
 Menetapkan masalah yang hendak dikaji.
 Menghimpunkan ayat yang berkaidah dengan masalah tersebut.
 Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, di sertai dengan masa asbab nuzulnya.
 Memahami korelasi ayat tersebut dalam suratnya masing-masing.
 Menyusun pembahasan dalam rangka yang sempurna.
 Melengkapi pembahasan dengan hadits-hadits yang relevan dengan pokok bahasan.
 Mempelajari ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayat yang mempunyai pengertian yang sama.
7. Keberadaan metode Mawdhu’iy ditengah metode lain.
Metode tafsir ini adalah metode tafsir yang paling ideal yang perlu dikenalkan kepada khalayak umum dengan maksud untuk membimbing mereka mengenal macam-macam petunjuk yang dikandung Al-Quran.
8. Perbedaan antara metode mawdhu’iy dengan metode lain.
 Perbedaan antara metode mawdhu’iy dengan metode tahlily, dalam metode tahlily, penafsir lazim terikat kepada runtutan ayat dan surat seperti apa adanya didalam mushab. Sedangkan metode mawdhu’iy ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, setelah dihimpun dan diambil dari suratnya, disusun menurut kronologis masa turunya.
 Perbedaan metode mawdhu’iy dengan metode ijmali’. Penafsir mawdhu’iy bermaksud membahas satu masalah dengan meneliti ayat-ayat yang ada, Makkiyah maupun Madaniyyah tanpa terikat dengan runtutan atau susunan ayat yang ada dalam mushab, sedangkan penafsir ijmali’ tetap terikat dengan susunan ayat seperti yang ada didalam muzhab meskipun ia meneliti ayat-ayat dengan mengungkapkan makna globalnya.
 Perbedaan metode mawdhu’iy dengan metode Muqaran. Metode tafsir mawdhu’iy, bermaksud membahas satu tema masalah, sedangkan metode muqaran berusaha mengemukakan tafsir ayat-ayat Al-Quran yang telah ditulis oleh sejumlah para penafsir.

3. Urgensi mempelajari metode Tafsir.
A. Dapat memahami ayat Al-Quran secara jelas.
B. Membolehkan penafsir untuk menafsirkan ayat Al-Qur’an yang mengungkapkan hal-hal yang masih samar.
C. Sebagai penjelas bagi ayat-ayat Muttasabbyih dan menjelakan makna-maknanya kepada manusia serta mendekatkannya kepada hati sanubari hamba-hambanya.
D. Memberi peluang kepada penafsir untuk menafsirkan ayat Al-Quran mengikat kecerdasan dan daya paham serta menjadikan manusia cinta kepada keimanan sehingga mereka sangat mencintai kitab Allah, tekun membaca dan memahami penafsirannya.




















BAB II
PENUTUP

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayahnya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih semoga kita semua selalu alam lindungan-Nya. Amin ….

BAGAIMANA SEHARUSNYA SIKAP GURU

Label:

SIKAP GURU
By. M. Efendi Kuala Tungkal

Dalam proses pembelajaran guru dan murid saling melibatkan oleh sebab itu ada bermacam karakter seorang guru yang dimiliki, maka dari itu siswapun mempunyai sifat untuk menilai seorang gurunya yang mengajar.
Sifat-sifat guru itu semua telah dimiliki secara pribadi tidak secara semua sama antara guru-guru yang satu dengan lainnya, disinilah akam membahas tentang 3 sikap seorang guru yang dimiliki oleh masing-masing guru :

a. Seorang guru yang bersifat otoriter.
Otoriter adalah seorang guru yang keras dalam mengajar, bila ia mengajar suatu mata pelajaran ia tidak hanya mengutamakan mata pelajaran akan tetapi harus juga memperhatikan anak itu sendiri sebagai manusia yang harus dikembangkan pribadinya.
Kemudian hanya mementingkan bahan pelajaran dengan mengabaikan anak, dapat merugukan anak itu, macam-macam cara akan digunakan oleh guru untuk mengharuskan anak itu belajar, disekolah maupun dirumah. Dengan hukuman dan ancaman anak itu dipaksa untuk menguasai bahan pelajaran yang dianggap perlu untuk ujian dan masa depannya. Tak jarang guru menjadi otoriter dan menggunakan kekuasaannya untuk mencapai tujuannya tanpa lebih jauh mempertimbangkan akibatnya bagi anak, khususnya bagi perkembangan pribadinya. Maka dari sinilah ada keunggulan dan kelemahannya.
1. Keunggulannya :
- Terciptanya kedisiplinan pada semua diri siswa dalam proses belajar.
Yaitu pada semua diri anak akan merasa sunyi dengan adanya guru yang otoriter ini, sedangkan siswa hanya diam dan selalu memandang kedepan untuk memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran didepan.
- Ssiwa selalu mematuhi perintah guru
Yaitu setiap ada peraturan atau tugas yang disuruh oleh guru siswa selalu mengerjakan karena merasa takut terhadap guru.
- Siswa selalu masuk tepat waktu
Yaitu siswa akan selalu masuk tepat waktu dalam belajar, sebab kalau tidak tepat waktu siswa akan mendapat hukuman.
- Pandangan siswa terfokus kedepan.
Yaitu karena terlalu takutnya siswa kepada guru tersebut maka siswa mengerti atau tidak mengerti siswa hanya bisa memperhatikan kedepan tetapi pikiran melayang kemana-mana.
2. Kelemahannya :
- Siswa merasa tertekan
Yaitu siswa hanya bisa menerima dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, sedangkan perasan siswa tertekan diam.
- Siswa tidak dapat mengeluarkan gagasan / ide.
Yaitu siswa tidak ikut dilibatkan untuk mengilustrasikan pendapatnya karena ksempatan yang tidak diberikan oleh guru
- Susana kelas menjadi fakum
Yaitu dengan adanya kedisiplinan didalam kelas tersebut membuat siswa menjadi membisu dan tertekan.
- Perasaan siswa selalu dihantui dengan rasa takut terhadap guru
Yaitu dengan rasa dihantuinya perasaan siswa, siswa selalu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh guru selalu dikerjakan, sebab kalau tidak mengerjakan akan dihukum.

b. Seorang guru yang bersifat lazes player.
Lazes player adalah kebebasan yang seluas-luasnya, bagaimana seorang guru yang memberikan materi pelajaran kepada siswa yang tidak mencapai apa yang diharapkan oleh seorang siswa untuk menjadi lebih disiplin, lazes player ini sangat bertolak belakang dengan guru yang otoriter, sebab kebebasan disini guru telah membiarkan siswa untuk kreatif sendiri. Maka disinilah ada kunggulan dan kelemahannya :
a. Keunggulannya :
- Siswa bisa mandiri
Yaitu siswa bisa mengerjakan tugas dengan secara mandiri tidak membuat keributan walaupun telah diberikan kebebasan yang seluas-luasnya. Sebab anak itu perlu untuk diberikan kebebasan dan kepuasan merupakan bagian dari pendidikan.
- Siswa dapat kreatif
Yaitu siswa dapat kreatif atau aktif walaupun guru telah memberikan kebebasan sebab pada diri anak tidak ada rasa tekanan pada diri anak untuk mengerjakan tugas.
- Siswa dapat bekerja sama
Yaitu siswa dapat mengerjakan tanpa bantuan guru tetapi dia bisa bekerja sama dengan temannya yang lebih dari dia maka dia bisa untuk meminta bantuan kepada yang pintar.
b. Kelemahannya :
- Tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Yaitu apabila guru memberikan kebebasan kepada siswanya maka tujuan pembelajaran yang diinginkan tidak akan tercapai. Mengapa begitu karena guru hanya mementingkan dirinya sendiri, sementara guru hanya memberikan tugas kemudian ditinggal untuk jalan-jalan keluar atau ngobrol-ngobrol.
- Tidak terciptanya kedisiplinan
Yaitu dengan adanya kebebasan maka dalam proses belajara mengajar tidak akan berjalan dengan baik, membuat siswa menjadi ribut dalam satu lokal.
- Guru tidak mengetahui karakteristik individu siswa
Yaitu guru tidak bisa melihat karakteristik siswa secara individu sebab guru hanya bisa menilai hanya pada waktu ujian saja, sedangkan keseharian guru tidak mengetahui secara individu.
c. Seorang guru yang bersifat demokratis.
Demokratis adalah kebebasan, disamping itu guru yang bersifat demokratis ini masih bisa memberika siswa untuk meluangkan kesempatannya, walaupun guru memberikan kebebasan tetapi masih ada batasan-batasan yang tidak bersipat otoriter, guru yang bersifat demokratis ini sangat bagus bahkan disenangi oleh para siswa sebab siswa tidak merasa tertekan kemudian anak bebas dari gangguan emosional, maka anak itu akan menjadi pelajar yang lebih efektif dan lebih berbahagia. Oleh sebab itu ada juga keunggulan kelemahan dari demokratis ini :
a. Keunggulannya :
- Siswa dengan guru dapat berkomunikasi
Yaitu komunikasi siswa dengan guru bisa membuat akrab dan dekat untuk saling menukar pendapat.
- Siswa dapat mengeluarkan gagasan (ide)
Yaitu siswa tidak merasa tertekan untuk mengeluarkan gagasan atau idenya untuk mengeluarkan pendapat apa yang di benaknya itu membuat pertanyaan.
- Adanya kerja sama antara siswa dengan guru dalam proses belajar mengajar
Yaitu siswa dan guru disini selalu membutuhkan, adanya siswa adanya guru dan adanya guru adanya siswa sehingga terjadilah komunikasi yang baik.
b. Kelemahannya :
- Kurangnya sopan santun siswa kepada guru
Yaitu siswa disini dia tidak mempuanyai sopan yang pantas kepada guru maka dia akan menganggap kalau guru itu adalah seperti temannya sendiri, kita sebagai guru tidak boleh terlalu memanjakan nak terlalu kelebihan sebab dia bisa menjadi manja dan mintak untuk di puji bahkan mintak diperhatikan.

Kecerdasan untuk Membangun Mental Anak

Label:


Kecerdasan untuk Membangun Mental Anak

oleh: Fendy Tungkal


Faktor penentu keberhasilan seseorang bertambah lagi. Kalau dulu kita hanya mengenal IQ dan seiring berjalannya waktu ditemukan faktor lain seperti Kecerdasan Emosi (EQ) lalu kecerdasan spiritual (SQ), sekarang yang tak kalah penting adalah adversity quotient (AQ) atau suatu metode untuk meningkatkan kemampuan orang menghadapi kesulitan atau hambatan dan memacu keberhasilan.

Apapun istilahnya, hendaknya setiap orang tua memberikan stimulus, rangsangan, agar anak mempunyai AQ. Sehingga saat anak berhadapan dengan hambatan atau kesulitan tak langsung menyerah. Pola asuh orangtua yang memberikan kemudahan/fasilitas, serba membantu dan menyiapkan, anak tak dibiarkan melakukan segala kegiatannya sendiri, secara tak langsung mengajarkan ketergantungan pada anak. Anak juga akan mudah menyerah jika menghadapi kesulitan lantaran tak terbiasa memecahkan masalah.

Padahal jika anak dilatih bagaimana caranya menghadapi kesulitan, maka akan terbangun mentalitas anak yang kuat, yakni tidak cengeng, tidak menyerah menghadapi kesulitan. Misal yang sederhana ketika anak belajar jalan ia jatuh, ayah/ibu membiarkan dan sekedar merespon memotivasi anak,"ah jatuuh, ayo bangun lagi anak ibu yang berani," maka anak cenderung berusaha bangkit dan jalan lagi tanpa menangis. Ingat-ingat, bagaimana jika ayah/ibu buru-buru menolong dan merayu-rayu anak supaya tak menangis, anak justru cenderung menangis karena merasa dengan menangis ibu/ayahnya tak kan melepaskannya lagi. Contoh lainnya adalah memberi kesempatan anak untuk mencoba, dan mengajarkan kemandirian pada anak sejak usia dini.

Agar AQ anak berkembang memang sebaiknya orang tua menjadi model. Orangtua menjadi contoh bagaimana bentuk dari kecerdasan mental ini, yakni orangtua menunjukkan sifat tidak mudah menyerah jika menghadapi kesulitan dan tidak cengeng (misal, tidak suka mengeluh di depan anak), tidak serba membantu anak (misal selalu menyuapi anak dengan alasan berantakan dan kotor), dsb.

Kecerdasan ini bisa terus dibangun dan ditingkatkan pada anak. Pengembangannya bergantung pada masing-masing anak. Sejauh ini belum terlihat dampak negatif pengembangan kecerdasan ini. Namun harus diperhatikan juga kapasitas diri anak. Kalau upaya untuk membangun kemampuan mental anak ini tak mengukur kemampuan diri akan membuat anak frustrasi. Penulis: Dra. Rose Mini AP. MpSi

Bermental Baja = Kecerdasan Adversitas

Ada banyak faktor yang menentukan kesuksesan. Salah satu faktor penentu yakni Adversity Quotient (AQ), dalam bahasa sederhananya bisa diartikan sebagai kecerdasan mental. Dibilang kecerdasan mental lantaran dalam hidup manusia pasti akan menghadapi hambatan, kesulitan bahkan mungkin kegagalan. Jika seseorang memiliki mental kuat, ia menjadi tahan banting, tak mudah frustasi dan menyerah, tetapi bangkit lagi dan berusaha mengatasi kesulitan yang dihadapinya.
Paul G. Stoltz Phd, konsultan bisnis yang sudah dikenal secara internasional, penulis buku Adversity Quotient "Mengubah Hambatan menjadi Peluang" meyakini, bahwa faktor ini lebih signifikan daripada IQ, pendidikan, atau keterampilan sosial. Kemampuan seseorang dalam mengatasi kesulitan diukur dengan AQ.

Apa sebenarnya AQ? Menurut Paul yang juga president of peak learning incorporated dan meraih gelar doktor dalam bidang komunikasi dan pengembangan organisasi, adalah seperangkat instrumen untuk membantu seseorang agar tetap gigih melalui saat-saat yang penuh tantangan. Apalagi tantangan saat ini dan yang akan datang (yang akan dihadapi anak-anak kita ketika dewasa nanti) tentu akan lebih besar dan membutuhkan kemampuan dan mental yang kuat atau tahan banting (hardiness).

Orang yang tahan banting kata Paul, tidak akan terlalu menderita terhadap akibat negatif yang berasal dari kesulitan. Kemampuan ini kata Paul harus dibangun sejak seseorang masih kanak-kanak. Sayangnya, sejumlah penelitian yang dilakukan Seligman, Dweck, dan lainnya, justru menunjukkan bahwa sikap tak berdaya telah diajarkan pada anak-anak sejak dini. Ibu/ayah yang melakukan semuanya untuk putrinya secara tidak sengaja telah mengajarkan ketidakberdayaan dengan tidak pernah membiarkan putrinya menghadapi tantangan-tantangannya sendiri. Seorang guru yang mengajarkan pada murid perempuan bahwa mereka gagal karena tidak memiliki kemampuan alias bodoh, dan mengatakan pada murid laki-laki, mereka gagal karena tidak memiliki motivasi. Padahal itu alasan sementara dan bisa berubah.

Pola asuh dan pola didik yang mengajarkan ketakberdayaan itu kata Paul bisa diputus dan diubah secara tetap dengan cara-cara yang dapat membangun kekuatan mental dan daya juang anak. Di antara caranya adalah; dengan mengajarkan keberdayaan sejak masih usia dini; dalam menjelaskan segala sesuatu orangtua harus selalu optimis bukan pesimis. Akibatnya di masa anak dewasa menurut Paul adalah, dapat meningkatkan kinerja, produktivitas, energi, motivasi, kemauan untuk belajar, kreativitas, keberanian mengambil risiko, kesehatan, keuletan dan ketekunan. Nah, siapa yang tak mau anak kita memiliki kemampuan demikian? (Mira Nurhayati/Dew)

Kiat Membangun Mental Baja

Untuk membangun mental yang kuat dan tahan banting, beberapa hal ini patut dicoba:
1. Mengembangkan Panca Indra

Kesulitan ada di mana pun. Ketika anak masih kecil, ia mengalami berbagai kesulitan. Ada temannya yang suka mengejeknya atau bahkan memukulnya, jatuh dari tangga, dicakar kucing kesayangannya, kesulitan dalam pelajaran, dimarahi guru, ingin memiliki mainan tertentu tapi Anda tak membelikannya, dsb.

Kesulitan-kesulitan itu bukan tak ada jalan keluarnya. Anda bisa mengasah panca indranya untuk tajam melihat kesulitan yang mungkin menghadangnya. Misalnya, minta anak memperhatikan teman-temannya yang usil atau nakal terhadapnya dan mengamati kapan biasanya ia mulai usil. Atau, jika dimarahi guru karena tak membuat PR, maka ingatkan anak untuk selalu mengerjakan PR-nya, jika tak mengerjakannya, ia harus punya jawaban mengapa ia tak mengerjakannya dan siap dengan konsekuensinya. Ingin memiliki benda tertentu? Mintalah ia berpikir bagaimana mendapatkannya. Secara tak langsung Anda mengasah indra anak untuk siap menghadapi kesulitan.
2. Mendukung eksplorasi Anak

Anak-anak, terutama balita, berada dalam masa eksplorasi, ingin menjajaki segala sesuatu yang menarik perhatiannya. Misal, menarik buntut kucing yang lewat di depannya, berusaha naik tangga yang tersandar di dinding rumah, atau main pisau seakan sebuah sendok layaknya.

Bagaimana menghadapi kelasakan anak yang adakalanya berbahaya? Melarangnya, mengecam, mengkritik jika berbahaya atau anak gagal melakukannya? Cara tersebut menurut Paul G. Stoltz bisa menimbulkan rasa bersalah yang produktif maupun yang tidak produktif. Jika respon Anda baik, akan timbul rasa bersalah yang produktif, yakni anak bisa menerimanya, berusaha lebih baik, bahkan membentuk integritas dan mentalnya. Sedangkan respon negatif--kritik, kecaman misalnya-- melahirkan rasa bersalah yang tidak produktif. Anak bisa tidak mau berusaha lagi.
3. Latihan Menganalisa: Mengapa Gagal?

Daripada mengecamnya lebih baik latihlah anak untuk menganalisa mengapa ia mengalami kegagalan? Misal, tidak mau maju di depan kelas untuk menyanyi; tidak bisa membuat untaian manik; menakali temannya; atau tidak mengerjakan PR nya. Mengapa demikian? Dari jawaban anak Anda bisa mengajaknya mencari jalan keluar dari masalahnya.
4. Motivasi: Kamu Bisa!

Paul menengarai bahwa pola asuh orangtua kerap menghambat perkembangan anak. Seperti pengasuhan yang serba melayani kebutuhan anak yang membuat anak terbiasa tak berdaya. Di dunia sekolah juga demikian. Banyak guru yang kurang mampu memotivasi anak didiknya dan memberi label negatif "Kamu tidak mampu," "bodoh," dsb. Cobalah ganti gaya pengasuhan Anda, beri anak motivasi untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Bahwa ia bisa, ia punya kekuatan untuk bisa. Jika gagal sekali misalnya, doronglah untuk mencobanya lagi dan lagi.
5. Harus ada Bukti dari Kegagalan
Anak-anak senang bilang, "aku nggak bisa. Mama saja deh yang melakukan." jangan terpancing rengekan anak. Tegaskan bahwa ia harus membuktikan kalau ia tidak bisa atau ia bisa. Anda bisa lengkapi permintaan Anda dengan bukti bahwa anak-anak yang dilahirkan cacat (tanpa tangan kaki misalnya) ternyata bisa menulis, makan, atau melakukan kegiatan lain yang dilakukannya sendiri.
6. Selalu optimis
Paul meyakini bahwa sikap optimis akan melahirkan orang yang tahan banting. Sikap optimis akan memberinya kesehatan fisik dan mental dalam menghadapi berbagai kesulitan. Karena itu, ajarkan anak untuk selalu optimis dalam semua aktivitasnya maupun keinginan-keinginannya. (Dew/Berbagai sumber)

Sumber: Tabloid Ibu Anak

Berbagi informasi tentang segala hal positif

Label:


Berbagi informasi tentang segala hal positif
Dampak Facebook

oleh : Mhd. Effendi, S.Sos.I
Kuala Tungkal - Jambi


Facebook demikian marak dibeberapa negara. Perkembangannya cukup pesat. Bermula dari situs jaringan sosial di sebuah universitas dan berkembang pesat ke banyak negara. Mengomentari hal ini segala sesuatu memang semula bermula dari hal kecil dan berkembang menjadi besar. Tingkat kompleksitas sistem dan jaringanpun berkembang dari semula sederhana menjadi sangat kompleks. Ide yang dapat diambil adalah rencanakan dari hal yang sederhana dan realisasikan rencana tersebut. Semua tidak ada yang instan. Seiring dengan realisasi tersebut tentunya perubahan-perubahan bisa dilakukan sehingga rencana semula yang sederhana menjadi suatu karya yang bermanfaat.
Kali ini saya ingin berbagi pendapat saya tentang facebook. Bermula dari dampak baiknya dahulu. Tentunya dengan Facebook kita dapat kembali bertemu dengan teman-teman lama walaupun di dunia maya. Dengan facebook komunikasi antar teman menjadi lancar walaupun berjauhan. Featurenya cukup beragam membuat nyaman menggunakannya. Bagi yang sedang jauh dari komunitas aslinya karena tugas misalnya sedang studi di luar kota atau luar negeri manfaat facebook sangat terasa. Yang saya alami saya masih tetap bisa mengikuti perkembangan komunitas saya di indonesia walupun saya sedang studi lanjut di jerman. Ini sangat diperlukan karena saya tidak akan terasing sekembalinya dari jerman dan menjalankan tugas di kampus saya semula. Banyak pengalaman teman-teman yang studi waktu dulu terasing selama bertahun-tahun sehingga seperti orang aneh ketika kembali ke komunitas semula.
Dengan Facebook kita bisa bertukar pikiran dengan sangat mudah. Pertukaran informasi difasilitasi dengan sangat bagus. Sebagai contohnya ketika kita butuh sesuatu atau ingin tahu tentang sesuatu tinggal kita tuliskan dalam status maka akan banyak respon dari teman kita.
Facebook dapat juga dimanfaatkan untuk mengkampanyekan suatu ide seperti Say No to Drug atau ide-ide lainnya. Membangun komunitas melalui Group atau Pages dengan tujuan yang baik akan sangat bermanfaat. Pertumbuhan Group atau Pages di Facebook terbilang cukup cepat. Sesuatu hal akan berkembang dengan cepat kalau dibangun secara bersama.
Dengan pages, suatu perusahaan juga dapat mengiklankan produknya. Mengenai aturan lebih detail bisa ditanyakan ke Facebook Team. Seharusnya memang Facebook kita manfaatkan secara positif.
Dampak baiknya mungkin banyak yang tahu. Dampak buruk yang terkadang tidak kita sadari. Saya uraikan beberapa hal dampak buruk Facebook:
1. Mengurangi kinerja
Banyak karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain facebook pada saat sedang bekerja. Mau diakui atau tidak pasti mengurangi waktu kerja. Sebenarnya bisa dikurangi akibatnya jika kita bisa memanage waktu yaitu bermain facebook ketika istirahat. Saya sendiri mengharamkan facebook bagi diri saya ketika saya sedang di institut. Hari senin sampai jum’at dari jam 9 sampai jam 18 adalah waktu terlarang bagi saya untuk membuka facebook.
2. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga
Mau diakui atau tidak ini terjadi jika kita membuka facebook saat sedang bersama keluarga. Sebuah riset di inggris menunjukan bahwa orang tua semakin sedikit waktunya dengan anak-anak mereka karena berbagai alasan. Salah satunya karena Facebook. Bisa terjadi sang suami sedang menulis wall, si istri sedang membuat koment di foto sementara anaknya diurusi pembantu. Saya termasuk orang kolot dalam hal ini. Saya akan membatasi diri saya dan keluarga saya untuk sekedar bermain facebook atau sms-an yang tidak penting saat bersama keluarga.
3.Tergantikanya kehidupan sosial
Facebook sangat nyaman sekali. Saking nyamannya sebagian orang merasa cukup dengan berinteraksi lewat facebook sehingga mengurangi frekuensi ketemu muka. Ada sebuah hal yang hilang dari interaksi seperti ini. Bertemu muka sangat lain dan tidak seharusnya digantikan dengan bertemu di dunia maya. Obrolan, tatapan mata, ekspresi muka, canda lewat ketawa tidak bisa tergantikan oleh rentetan kata2 bahkan video sekalipun.
4.Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur
Dalam Facebook kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial. Persoalan rumah tangga seseorang tanpa sadar bisa diketahui orang lain dengan hanya memperhatikan status dari orang tersebut.
5. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya
Seringkali pengguna Facebook tidak menyadari beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara terbuka. Seperti sudah dijelaskan dalam artikel tentang keamanan facebook, default dari info kita seharusnya tertutup dan tidak tertampil. Kalau memang ada yang perlu baru dibuka satu per satu sesuai kebutuhan.
6. Pornografi
Sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan berbau pornografi.
7. Pemanfaatan untuk kegiatan negatif
Walupun telah diatur dalam peraturan penggunaan Facebook, tetap saja ada pihak yang memanfaatkan facebook untuk kegiatan negatif melalui group ataupun pages.
8. Kesalahpahaman
Facebook merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan teman-temannya. Seperti kehidupan nyata gosip atau informasi miring dengan cepat juga dapat berkembang di jaringan ini. Haruslah disadari menulis di status, di wall dan komentar diberbagai aplikasi adalah sama saja seperti obrolan pada kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan salah tafsir. Sudah ada kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yg tidak semestinya di facebook, juga terjadi penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook.
9. Mempengaruhi kesehatan (masih perdebatan)
Sebuah artikel di media inggris menyebutkan Facebook dapat meningkatkan stroke dan penyakit lainnya. Alasan yang dikemukakan menurut saya masih perlu dikaji lagi. Kalau menurut pendapat saya bukan karena facebooknya tetapi karena kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer.
10. Penipuan
Seperti media online lainnya, Facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account facebook. Orang dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia maya yang ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan kriminal lainnya.
Bagi saya pribadi yang sedang jauh dari keluarga merasa sangat beruntung karena bisa berhubungan dengan keluarga lewat dunia maya. Dengan facebook aktivitas keluarga dapat diikuti walaupun berjauhan. Facebook adalah sarana, dampak baik atau buruk tergantung dari kemampuan seseorang mengatur dirinya. Mari pergunakan sesuatu sesuai porsinya. Pahami dengan benar etika dalam kehidupun maya selayaknya etika di kehidupan nyata.

disadur dari : http://dhidik.wordpress.com/2009/03/20/dampak-facebook

Label:


Taushiyah Ustadz Yusuf Mansur tentang Facebook

oleh : Mhd. Effendi, S.Sos.I
kuala Tungkal

‘Pelarangan’ dari kiai dan ulama tentang Facebook harus disikapi sebagai berikut :
a. Anggap saja itu warning dari guru dan orangtua bahwa Facebook ada juga sisi negatifnya, yang kalau dibiarkan tumbuh, akan menjadi susah diatas lagi.
Maka, perhatikan atau minimal waspada terhadap sisi negatif ini. Istilahnya, anggap saja ini adalah nasihat dari guru dan orangtua yang meyayangi kita.
Sehingga kita tidak kehilangan rasa hormat dengan kiai, juga tidak bingung soal keputusan haram dan tidaknya.
b. Bahwa dasar pelarangan itu berlaku juga ketika kita sendiri melanggar. Di antaranya, tidak tahu waktu. Banyak hal kesia-kesiaan yang sebenarnya tidak pentung tapi dikerjakan, sebab mudahnya berkomunikasi lewat Facebook. Akhirnya, wajtty yang mestinya produktif jadi tidak produktif. Saya kasih contoh, makan sate pinggir saja diberitakan ke mana-mana, Tidak penting. Okelah itu masih okey, Bagaimana kalau kemudian lagi nonton di bioskop yang filemnya jelas-jelas mempertontonkan aurat, lalu di-share ke mana-mana.
c. Hal lain yang menjadikan dilarang adalah berpeluanganya Facebook untuk mencaci, menjelek-jelekkan, memfitnah, dan menebar berita buruk. Sekali lagi, ketika hal yang dilarang ini justru kita yang memakai, Facebook itu jatuhnya haram untuk kita. Seperti makan, makan kan boleh, tapi kalau berlebihan ya jadi haram.
d. Hendaknya Facebook benar-benar dijadikan satu kebaikan buat kita, buat silaturrahmi berguna, tukar-menukar inforasi berguna, buat dakwah, buat dagang, buat kerja dan usaha , dan yang baik-baiklah. Supafa facebook yang sebenarnya mubah atau boleh tidak berubah menjadi haram.
e. Jadi, keharamannya mengikuti perilaku. Sementara ini dulu, Bagi saya andai benar alim ulama mengharamkan (tertulis), tidak ada pilihan kecuali sami’naa wa atha’naa. Nyari keberkahan saja. Toh, kita tidak mati juga dengan tidak adanya facebook. Cuma kan sekarang belum ada bentuk pelarangan tertulus. Baru bersifat imbauan teknis untuk tidak menyalahgunakan Facebook atau yang sejenisnya.
Baarakallaahu lanaa. Hal-hal lain yang terkait dengan hal-ihwal Facebook ini, silahkan kemukakan pendapat Saudara-saudara semua, ya…. BOleh setuju, boleh tidak, Silahkan.
Sumber ( Sumber Majalah Alkisah No. 13/Tahun VII/29 Juni - 12 Juli 2009 )


7 Dampak negatif (tidak sehat ) dari facebook


Dampak negatif facebook
Dampak negatif (tidak sehat ) dari facebook
Facebook merupakan salah satu layanan jaringan sosial internet yang gratis dimana kita dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman kita. Dan dari jaringan yang kita bentuk, dari facebook kita dapat memperhatikan aktifitas mereka, mengikuti permainan/ join game yang direkomendasikan, menambahkan teman atau jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili kita dan seterusnya.
Pengguna jejaring sosial Facebook sudah mencapai 300 juta orang, kurang lebih setara dengan jumlah penduduk Amerika Serikat.
“Jumlah pengguna memang sangat banyak, tetapi yang kami pikirkan dari jumlah tersebut adalah bahwa kami baru saja mulai mencapai tujuan kami, yakni menghubungkan setiap orang,” kata Mark Zuckerberg, Chief Executive Officer Facebook pada blog-nya. “ Mark Zuckerberg tidak memperhatikan dampak negatif dari facebook ……………………!!!!!!!!!!
Melihat perkembangan yang begitu pesat dari facebook. Terdapat beberapa dampak negatif (tidak sehat) yang melanda facebookmania dan jejaring sosial sekitarnya. Menurut saya dampak negatif ( tidak sehat ) dari facebook tersebut sebagai berikut :
1. Banyak waktu yang terbuang sia-sia dan tidak bermanfaat.
2. Penurunan produktifitas dalam bekerja ( yang jadi prioritas adalah facebook dulu ).
3. Berkurangnya silaturahmi di dunia nyata.
4. Dapat memicu pergaulan bebas yang tanpa batas. Terbuka peluang selingkuh heheheh……..
5. Menjadi faktor resiko penyakit degeneratif, seperti jantung, kanker, stroke. Karena kurang geraknya anggota tubuh.
6. Beresiko terjadinya beberapa penyakit fisik karena terlalu lama duduk dan memegang mouse. Seperti sakit punggung, nyeri sendi.
7. Anda juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan.
7 hal diatas merupakan pendapat saya mengenai dampak negatif ( tidak sehat ) dari facebook. Sumber : mengutip dari berbagai literatur.

by mputrakusuma : http://www.sobatsehat.com/2009/09/26/7-dampak-negatif-tidak-sehat-dari-facebook.

RASIONALITAS PENGGUNAAN FACEBOOK

Label:

RASIONALITAS PENGGUNAAN FACEBOOK

Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya akhirnya gerah juga melihat banyak pegawainya yang di jam-jam kerja ternyata main facebook atau Yahoo Messenger (YM). Deman facebook atau YM ternyata menggejala di semua umur dan tempat. Banyak pegawai yang pada jam kerja justru berkomunikasi dengan kawan atau partnernya melalui medium komunikasi ini. Makanya, pemkot kemudian memblokir atau melakukan pembatasan akses jejaring sosial facebook dan YM. Dalam pemantauan Kepala Depkominfo, Jawa Timur, bahwa melalui pemblokiran akses di pemkot tersebut maka terjadi penurunan traffic penggunaan internet sampai 65%. Dari yang sebelumnya sebesar tercatat 14.000 jendela (windows) maka pasca pemblokiran hanya sebesar 5.000 jendela (wondows). Jadi ternyata terjadi penurunan yang sangat signifikan (JP, 08/09/09).
Demam facebook memang sedang melanda negeri ini. Tanpa pandang usia dan tempat orang melakukan komunikasi dengan leluasa melalui media ini. Facebookmania sungguh memiliki dampak yang luar biasa. Namun demikian, yang merisaukan adalah ketika pada jam kerja kemudian orang berfacebookria tanpa merasakan bahwa tindakannya itu merupakan kesalahan. Jika sudah demikian maka facebook bukan lagi sebagai medium untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien namun akan menjadi masalah. Bisa dibayangkan bahwa para pegawai yang seharusnya melakukan pelayanan terhadap kepentingan masyarakat kemudian justru sebaliknya.
Kantor pemerintah merupakan unit pelayanan masyarakat. Semua pegawai yang terlibat di dalamnya adalah para pelayan masyarakat. Oleh karena itu jika para pelayan masyarakat kemudian melalaikan kewajibannya maka tentu akan menimbulkan masalah sosial. Sudah banyak kritikan yang dilakukan oleh masyarakat mengenai kinerja para pegawai. Mulai dari rendahnya kualitas pelayanan, lamanya pelayanan dan bahkan birokratisasi pelayanan yang berbelit-belit. Semua kritik ini tentu saja bukan dari ranah kosong tanpa alasan. Semuanya bermuasal dari pengalaman mengurus kepentingan yang terkait dengan pelayanan birokrasi.
Pegawai negeri di Indonesia sudah tertinggal dalam jumlah jam kerja dibanding dengan Jepang dan Korea Selatan. Di Indonesia jumlah jam kerja sebanyak 37,5 jam kerja perminggu, sedangkan di Jepang sebanyak 48 jam kerja perminggu dan Korea Selatan sebanyak 52 jam kerja perminggu. Jadi Indonesia sesungguhnya sudah tertinggal dari negara maju terkait dengan jam kerjanya. Jika hal tersebut dikomparasikan dengan etos kerja mungkin jauh lebih rendah lagi dibandingkan dengan negara-negara maju tersebut. Makanya, jika Indonesia belum leading dalam pelayanan publik, hal itu tentunya sesuatu yang sangat wajar.
Menurut Yuli Setyo Indartono, bahwa para pekerja di Jepang memiliki kebanggan sebagai pegawai meskipun gajinya juga standart umum di Jepang. Mereka bekerja dengan semangat yang sangat tinggi sehingga seperti semut yang terus bergerak. Tidak ada pada jam kerja mereka itu membaca koran atau majalah apalagi fecebookan. Semuanya serius dalam bekerja namun memberikan senyum dan pelayanan maksinal kepada para pelanggannya. Semuanya menumpahkan segenap pikiran, sikap dan tindakan kerja keras tanpa merasa harus diawasi. Kerja keras sudah menjadi sesuatu yang built in.
Cobalah kita bandingkan uraian di atas ini dengan situasi kerja para pegawai kita. Rasanya ada sesuatu yang sangat jauh berbeda. Seandainya ada sebuah survey tentang fenomena kerja di kalangan pegawai negeri di Indonesia, maka akan diketahui betapa rendahnya kualitas kerja pegawai tersebut. Betapa banyak di antara mereka yang di jam-jam kerja ternyata hanya membaca koran, majalah atau mengisi TTS. Dan di era modern dengan teknologi informasi sekarang ini, maka mereka justru berfacebook atau YM-an saja.
Hal inilah yang harus menjadi perhatian bagi para pimpinan institusi bahwa perlu ada pencerahan bagi para pegawai. Jika ingin melakukan komunikasi melalui facebook atau YM, maka yang pertama harus dikemukakan adalah apakah melakukan tindakan seperti itu relevan atau tidak dengan tindakan rasional bertujuan (tindakan untuk mencapai tujuan) atau tindakan rasional instrumental (tindakan efektif dan efisien)atau bahkan dengan rational choice (tindakan pilihan rasional). Yang bisa menjawab tentunya adalah individu masing-masing pegawai.
Wallahu a’lam bi al shawab.

penulis kembangkan dari : http://nursyam.sunan-ampel.ac.id

Pertumbuhan pengguna facebook di Indonesia tertinggi di dunia!

Label:

Pertumbuhan pengguna facebook di Indonesia tertinggi di dunia!

Posting singkat kali ini sebenarnya berasal dari salah satu twit teman yang mengarahkan ke situs ini. Data yang cukup menarik walaupun sedikit berbeda dari yang biasa saya gunakan.
Saya akan posting ulang statistik yang ada disana sebagai berikut.


Sedikit berbeda memang dibandingkan dengan data yang saya dapatkan saat saya memasang iklan di facebook. Di sini data menunjukkan bahwa jumlah pengguna facebook di Indonesia ada sekitar 11 juta user.
Walaupun sumber datanya bisa valid bisa juga tidak, tapi jika dibandingkan dengan jumlah user yang tercatat di facebook sendiri yang sekitar 14 juta user memang tidak beda jauh (well, mungkin jauh, tapi jauhnya gak banyak).
Anyway, yang penting adalah data tersebut menunjukkan bahwa pengguna facebook Indonesia adalah dua kali lipat populasi di singapore.
Data yang selanjutnya dibawah ini lebih mencengangkan karena ternyata…

Jumlah pengguna facebook di Indonesia pada Juli 2009 naik hampir 3000% (30 x lipat) dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Dan tentu saja ini adalah yang tertinggi di dunia. Bukan se asia tenggara, bukan se asia, tapi seluruh dunia!
Memang, jika diulas lebih dalam, pertumbuhan dahsyat pengguna facebook ini tidak lepas dari aksi mereka di industri telekomunikasi dan perangkat handphone.
Gimana nggak ngebuzz sampe pelosok negri, setiap provider berlomba menyediakan layanan data dan mengkaitkannya dengan facebook. Begitu juga yang terjadi dengan blackberry fever. Blackberry back to back dengan facebook dan saling mempromosikan satu sama lain.
Orang yang pingin facebookan jadi pingin beli Blackberry. Dan orang yang sudah punya BB jadi ngerasa nggak gaul kalo nggak facebookan. Dan operator selulerpun ikut nimbrung, dengan memberikan data plan untuk akses internet yang murah kelihatan murah.
Dan kemudian ada satu lagi grafik menarik tentang klasifikasi umur pengguna facebook di asia tenggara.

Jelaslah pepatah lama yang mengatakan, “mangan gak mangan sing penting ngumpul” (makan gak makan yang penting kumpul) sangat tepat berlaku untuk orang Indonesia.
Nah, data ini juga sebenarnya dapat menjadi argumen yang memperkuat tulisan saya mengenai memanfaatkan social media untuk bisnis anda dan Online marketing menggunakan SEO, benarkah yang paling efektif? Posting @anakcerdas mengenai tutur kata di social media juga menarik untuk jadi perhatian.
Jelas sudah bahwa facebook menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari online marketing di Indonesia. Pertanyaannya, apakah anda sudah memanfaatkannya dengan maksimal? Apakah anda tahu caranya? Silahkan berbagi disini.

diambil dari : http://fauzan.dhezign.com/676/social-media/pertumbuhan-pengguna-facebook-di-indonesia-tertinggi-di-dunia

Penomina penggunaan facebook di Indonesia

Label:

Penomina penggunaan facebook di Indonesia

oleh : Muhammad Effendi
Kuala Tungkal

A. Pendahuluan
1. Latarbelakang Masalah
“Indonesia saat ini telah menjadi “the Republic of the Facebook” (Putra, 2009). Itulah headlines yang ditulis oleh Budi Putra mantan editor Harian Tempo yang dirilis oleh CNET Asia portal IT terkemuka di Asia pada awal bulan Januari 2009 lalu (Linkedin.com; 2009). Ungkapan ini terinspirasi oleh perkembangan penggunaan Facebook oleh masyarakat Indonesia yang mencapai pertumbuhan 645% pada tahun 2008. “Prestasi” ini menjadikan Indonesia sebagai “the fastest growing country on Facebook in Southeast Asia”. Bahkan, angka ini mengalahkan pertumbuhan pengguna Facebook di China dan India yang merupakan peringkat teratas populasi penduduk di dunia (Sahana, 2008).
Demam Facebook menggejala di Indonesia, sebagaimana yang dilaporkan oleh Tempo Interaktif 9 Februari 2009, dimulai pada pertengahan tahun 2008. Bahkan disebutkan juga hingga pertengahan 2007 Facebook nyaris tak dilirik pengguna Internet. Lonjakan pengguna Facebook pada pertengahan 2008 dibuktikan dengan statistik Facebook sebagai situs ranking kelima yang paling banyak diakses di Indonesia. Luar biasanya lagi, “Indonesia tercatat dalam sepuluh besar negara pemakai situs yang mulai dibuka untuk umum pada 2006 ini.” (Wiguna, 2009).
Melihat sepakterjang Facebook yang semakin familiar dan digandrungi oleh pengguna internet di Indonesia, membuat kita bertanya-tanya, seperti apakah bentuk, daya tarik, dan kelebihan situs jaringan sosial yang telah menjadi trandsetter dalam dunia virtual ini.
2. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Mengungkap muatan kapitalisme pada Facebook
2. Memberikan penyadaran kepada pengguna Facebook untuk tidak terjebak dalam permainanan kapitalis
3. Memberikan solusi alternatif untuk migrasi dari Facebook ke situs komunitas buatan dalam negeri.
B. Pembahasan
A. Sekilas tentang Facebook
Sebagaimana di rilis dalam Press Room official situs Facebook, dinyatakan bahwa web jaringan sosial ini pertama kali diluncurkan pada tahun 6 Februari 2004 dan bertujuan untuk memudahkan interaksi antar individu tanpa harus terikat oleh jarak dan sekat-sekat geografis.
“Ditemukan pada bulan Januari 2004, Facebook adalah sebuah sarana sosial yang membantu masyarakat untuk berkomunikasi secara lebih effisien dengan teman-teman, keluarga dan teman sekerja. Perusahaan ini mengembangkan teknologi yang memudahkan dalam sharing informasi melewati social graph, digital mapping kehidupan real hubungan sosial manusia. Siapun boleh mendaftar di Facebook dan berinteraksi dengan orang-orang yang mereka kenal dalam lingkungan saling percaya.” (Facebook.com; 2009)
Penemu situs pertemanan ini adalah Mark Zuckerberg seorang mahasiswa “droup out” Universitas Harvard Amerika Serikat. Dia dilahirkan pada 14 Mei 1984. Kejeniusan dan kreativitas lewat Facebook membuat anak muda ini menempatkan dirinya sebagai jajarang 400 orang terkaya di Amerika Serikat versi Majalah Forbes edisi September 2008, tepatnya peringkat 321 dengan total kekayaan 1,5 Miliyar Dollar US. (Forbes.com; September 2008)
Sebenarnya Zuckerberg adalah mahasiswa jurusan Psikologi Harvard. Mengutak-atik dan menciptakan program komputer hanyalah kegiatan untuk bersenang-senang. Mungkin latar belakang keilmuan psikologi itulah ia tertarik untuk membuat situs-situs sosial. Sebelum menciptakan facebook ia telah merilis Coursematch yang memudahkan para mahasiswa melihat mata kuliah yang diambil, Facemash yang memungkinkan para pengguna mengukur daya tarik orang lain.
Pada usia 20 tahun, Zuckerberg meluncurkan “The Facebook”. Awalnya diperuntukkan khusus bagi mahasiswa Universitas Harvard. Hanya dalam 24 jam setelah diluncurkan, 1.200 mahasiswa Harvard sudah menjadi anggota. Dalam sebulan, separuh warga Harvard menjadi anggota. Keberhasilan ini membuat Zuckerberg membuka keanggotaan “The Facebook” untuk seluruh mahasiswa di Boston. Belakangan dibuka bagi mahasiswa Ivy League (kelompok delapan kampus paling top Amerika Serikat), dan kemudian seluruh mahasiswa di Amerika Serikat (Wiguna, 2009).
Tepat awal februari yang lalu Facebook merayakan ulang tahunnya yang ke 5. Sejauh ini tercatat lebih dari 175 juta pengguna Facebook tersebar di seluruh dunia yaitu pengguna yang telah aktif dalam 30 hari terakhir (Facebook.com; 2009). 24 juta foto diunggah setiap hari, dan rata-rata jumlah teman per-anggota 120 orang (Nurhoiri, 2009).
B. Facebook di Indonesia
Pengguna Facebook di Indonesia masih didominasi oleh kaum kelas menengah ke atas yang memiliki akses internet (yang masih tergolong mahal di Indonesia). Kebanyakan mereka adalah pelajar, mahasiswa, dosen, pekerja, politisi serta beberapa tokoh-tokoh nasional.
Terhitung sampai 22 Februari 2009, 1.333.649 user Indonesia telah terdaftar di Facebook dan sekitar 73% (976.372 orang) di antaranya adalah user usia produktif (18-34 tahun). Dilihat dari gender, 688.306 user laki-laki dan 600.045 user perempuan.(Allfacebook.com; 2009)
Demam Facebook adalah kelanjutan dari keberhasilan situs komunitas Friendster yang berhasil menjaring 12 juta “registered users” atau sekitar 60% pengguna internet di Indonesia (Friendster.com; Juli 2008). Bahkan banyak pengguna Friendster yang melakukan migrasi ke Facebook karena layanan yang diberikan lebih lengkap dan mengikuti selera masyarakat. Facebook memiliki sederet fitur yang memungkinkan penggunanya berinteraksi langsung (real time), seperti chatting, tag foto, blog, game, dan update status ”what are you doing now” yang dinilai lebih keren dari Friendster.
C. Kapitalisme Informasional
Perdebatan kapitalisme di Indonesia seringkali mencurahkan perhatian yang besar pada perusahaan multinasional yang mengeruk kekayaan negeri ini bertahun-tahun lamanya (seperti Chevron, Freeford, dan Shell), kapitalisme yang diusung oleh institusi keuangan global, dan produk-produk seperti Mc Donnald, Mc D, dan CFC.
Banyak yang tak sadar bahwa situs perkawanan Facebook adalah bagian dari kapitalisme global. Mengapa penulis katakan demikian, karena banyak aktivis kampus, dosen, dan tokoh masyarakat yang selama ini getol menyuarakan “Anti Kapitalisme” dan “Anti Globalisme” menjadi anggota dari situs ini.
Berapapun banyak teman yang ada dalam jaringan Facebook, tidak memberikan pengaruh signifikan dalam hubungan sosial. Bahkan tidak pula menaikkan popularitas. Kegiatan virtual di Facebook hanyalah tamasya imajinasi. Hubungan yang terjalin adalah antar pelancong yang sedang berehat melepas beban kehidupan nyata mereka.
Siapakah sebenarnya yang menangguk keuntungan dengan kehadiran Facebook, jika setiap member terus mempromosikan layanan ini kepada orang-orang yang belum terdaftar? Meningkatnya pengguna Facebook akan memperbesar pendapatan sang pemilik perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini. Sebagaimana diketahui, Facebook tak sekedar situs komunitas sosial, tapi sebuah cooperate yang bermain dengan logika dagang untung dan rugi.
Member memang tidak membeli produk dalam bentuk barang. Malahan kegiatan yang dilakukan, dan keasyikan dengan perjumpaan dengan berbagai karakter manusia dari berbagai penjuru dunia, dilakukan sebatas sarana memperluas persahabatan. Semuanya diberikan gratis dan manfaat yang didapatkan juga berjibun. Jadi dimanakah letak sisi negatif dari kehadiran Facebook dalam ruang kehidupan.
Logika inilah yang dianut oleh pengguna Facebook terutama di Indonesia. Gencarnya kampanye kenikmatan memakai Facebook telah menular secara cepat sehingga tak salah pertumbuhan pengguna facebokk di indonesia mencapai angka 645% pada tahun 2008. Demam Facebook telah menaikkan posisi ekonomis perusahaan ini.
Dalam kajian ini penulis hendak menguraikan bahwa Facebook merupakan bagian dari kapitalisme global yang mencengkram sendi-sendi kehidupan kita. Mungkin ada yang menyela, dimana sih letak sisi kapitalismenya? Tidak ada uang yang dikeluarkan ketika bergabung dengan Facebook dan tidak ada produk yang dibeli. Malahan, berbagai kemudahan difasilitasi oleh Facebook. Sungguh aneh jika ada yang bilang, “Facebook telah memanipulasi potensi ekonomi para member”.
Jika persoalan ini didekati dengan logika kapitalisme yang belakangan semakin menguat lewat invasi perusahaan multinasional yang menggeruk kekayaan bumi Indonesia, atau semakin menjamurnya produk-produk berlabel internasional seperti KFC (Kentucy Fried Chicken), Mc Donnald ataupun Microsoft (yang mencantumkan lisensi produk-produknya dengan ratifikasi harga yang mahal), tentu bisa dikatakan Facebook bukanlah bagian dari kapitalisme.
Tapi, apakah sesederhana itu? Ternyata tidak. Penulis mengajak pembaca menelaah apa yang pernah diuraikan oleh Manuel Castells. Dalam buku Triloginya, The Information Age: Economic, Society, and Culture, Castells memunculkan istilah “kapitalisme informasional”, yakni “Masyarakat yang perkembangan sumber utama produktivitasnya adalah kapasitas kualitatif untuk mengoptimalkan kombinasi dan penggunaan faktor-faktor produksi berbasih pengetahuan dan informasi. Penyebaran kapitalisme informasional menimbulkan efek ekploitasi, eksklusi, ancaman terhadap diri, dan identitas.”(Ritzer, 2007; 583).
“Ekonomi informasional ini mendasarkan diri kepada kapasitas untuk menghasilkan, memproses, dan mengaplikasikan pengetahuan informasional secara effisien. Kapitalisme model ini tidak lagi memperoleh uang melalui proses produksi, tapi sistem jaringan global dimana uang diperoleh tanpa batas.” (Ritzer, 2007; 583).
Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Facebook secara gamblang dapat kita rujuk pada uraian George Ritzer. Yang dijual oleh Facebook adalah “nothing” (bentuk yang dibayangkan dan dikontrol secara sentral yang seluruh/sebagian besar kosong dari isi yang distingtif). “Mengekspor “nothing” ke seluruh dunia lebih mudah ketimbang menjual barang-barang yang penuh dengan isi/something. Karena produk “something” lebih besar kemungkinan untuk ditolak oleh beberapa kultur dan masyarakat karena isinya bertentangan dengan nilai/isi lokal. Sebaliknya,karena kosong dari isi yang distingtif, bentuk-bentuk kosong lebih kecil kemungkinan berkonflik dengan nilai/isi lokal. Selain itu, bentuk-bentuk kosong mempunyai keuntungan lain dari sudut sifat minimalis, mudah bereplikasi terus-menerus dan reproduksi relatif murah” (Ritzer, 2007; 595).
Menurut penulis, Facebook adalah bentuk komersialisasi “nothing”, yang sekarang sukses meraup keuntungan luar biasa. “Nothing” apa yang dijual Facebook? Naluriah alamiah manusia untuk berinteraksi secara menyenangkan. Ini adalah bisnis psikologis. Mula-mula memang hanya mampu mengaet ribuan orang (1200 mahasiswa Harvard). Dengan kejituan strategi bisnis lewat analisis ilmiah psikologi yang mampu dimainkan oleh Sang Kreator, Facebook berhasil menghipnotis jutaan orang di dunia. Publikasi terakhir menyebutkan 175 juta orang se-antero dunia dan 1.333.649 di antaranya ada di Indonesia menjadi member aktif Facebook. Jumlah ini akan terus bertambah karena bergabungnya orang-orang populer Indonesia, yang menjadi magnet bagi orang-orang biasa untuk mengikuti mereka dan kecendrungan migrasi pengguna Friendster Indonesia (yang mencapai 12 juta orang) ke Facebook.
Di Indonesia, penggemar Facebook rata-rata adalah golongan tingkat ekonomi menengah ke atas. Tentu ini menjadi peluang bisnis yang potensial bagi penawaran barang dan jasa. Pelanggan iklanpun berdatangan dan semakin ramai seiring meningkatnya popularitas Facebook. Tak tanggung-tanggung, menghadapi pemilu 2009 ini parpol dan para caleg ikut berkampanye lewat Facebook. Dari sinilah pundi-pundi income mengalir ke perusahaan jaringan sosial virtual ini.
Ketika iklan terus ditampilkan dan intensitas mengakses Facebook juga meningkat setiap hari, maka semakin kuatlah image iklan itu di pikiran. Situasi inilah yang diinginkan pemasang iklan, menguasai alam pikiran orang, hingga produk mereka menjadi terkenal dan secara tidak sadar akan dibeli.
Timbullah watak konsumeristik yang membelenggu diri. Klop sudah, alam bawah sadar yang telah disandera oleh kapitalisme informasional yang awalnya ditawarkan secara gratis, akan “memaksa” kita mengeluarkan sejumlah uang pada fase tertentu. Pengiklan dalam negeri yang melihat efektivitas beriklan di Facebook tentu rela melepas uang demi mempopulerkan “dagangan” mereka.
Itu baru dalam batas personal. Dalam scop yang lebih luas (negara), maka biaya bandwith yang mesti dikeluarkan untuk membayar akses luar negeri (karena Facebook berpusat di Amerika Serikat) juga semakin membengkak. Lagi-lagi uang terbang ke tangan asing tanpa kita sadari.
Kapitalisme adalah bentuk strategi dagang demi memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dan cendrung mengabaikan keseimbangan ekonomi antar kelas masyarakat. Kapitalisme menciptakan minoritas orang kaya dan mayoritas orang miskin, karena sumber-sumber ekonomi diserap oleh pada kalangan tertentu. Sebagaimana yang diketahui Facebook dikelola oleh segelintir orang, Mark Zuckerberg, Marc Andreessen, Jim Breyer, Don Graham dan Peter Thiel, sebagai Member. David Sze dan Paul Madera sebagai Observer. Dalam kamus kapitalis, roti yang ada di piring hendak diambil semuanya, dan mereka telah berhasil menempatkan diri sebagai punggawa orang-orang terkaya di dunia, terutama sang owner Mark Zuckerberg.
Jika demikian keadaannya, apa yang mesti dilakukan? Langkah-langkah apa yang mesti diambil untuk menghadapi masalah yang tak dianggap masalah ini? Penulis melihat persoalan ini sebagai persoalan mental. Mau tak mau, suka tak suka, mental “inlander” masih bersemanyam di alam bawah sadar sebagian kita. Popularitas Facebook begitu cepat meningkat karena trend ini adalah gaya hidup mahasiswa Harvard dan orang Amerika Serikat. “Mahasiswa Harvard saja gila sama Facebook”, “Orang-orang AS saja gandrung sama Facebook”. Harvard itu kan universitas kelas wahid se-dunia! AS itu kan negara maju dan kiblat segala-galanya! Jadi, ketinggalan zaman (ngak gaul donk) kalau tidak punya Facebook!
Persoalan mental, tentu harus diobati dengan terapi mental pula. Sebenarnya ada negara yang memboikot Facebook. Ya, Iran dan Syiria. Sikap negasi kedua negara ini menolak Facebook karena merasa terancam dengan pengaruh global yang akan mengacak-acak identitas kebangsaan mereka. “The enemies seek to assault our religious identity by exploiting the Internet” (Musuh mencoba menyerang identitas keyakinan kami dengan memanfaatkan media internet), itulah pernyataan Abdolsamad Khoram Abadi Advisor Kejaksaan Umum Pemerintah Iran, sebagaimana dilaporkan Koran Kargozaran Iran ketika menjawab pertanyaan “Kenapa Pemerintah Iran mengeluarkan kebijakan anti facebook?
Facebook yang muncul dengan latar belakang Amerika Serikat tentu tidak lepas dari kultur individualistik masyarakatnya. Meski demikian, hasrat alamiah ingin berinteraksi dengan orang lain tidak bisa mereka bendung. Maka diciptakanlah ruang-ruang yang bisa menyalurkan hasrat alamiah ini dengan tetap mempertahankan sikap individualistik itu. Tentu sarana yang tepat adalah internet dengan situs jaringan sosial yang bisa diakses secara privat/sendirian, tanpa harus melibatkan “emosional humanistik”, kecuali rasa kepercayaan(trust) saja.
Berbeda dengan kultur masyarakat Indonesia yang komunal. Tempat ekspresi individu lebih sering dilakukan di komunitas sosial baik itu payuguban maupun organisasi masyarakat, ataupun organisasi keagamaan. Keterlibata didasarkan pada satu tujuan bersama dan ikatan emosional. Dorongan yang muncul karena ada rasa “Saya ada bagian tak terpisahkan dari komunitas ini”.
Ketika ruang interaksi virtual ala Facebook mendominasi keseharian masyarakat, tentu saja waktu untuk berkumpul secara nyata ikut berkurang. Perlahan sisi humanis memudar karena perhubungan di Facebook lebih mengedepankan imajinasi dan visualisasi.
Kesadaran akan “tragisnya” nasib sebagai korban kapitalisme informasional seharusnya menghentakkan masyarakat untuk kemudian merenung diri bahwa “Saya adalah individu yang bebas dan bermartabat”. Negara berwibawa dan berkarakter berawal dari individu yang punya identitas. Sehingga harus ada gerakan perubahan mendayagunakan energi yang dimiliki untuk mengembangkan teknologi komunitas yang kuat dan situs komunitas virtual yang menguntungkan bangsa sendiri. Karena langkah proteksi sebagimana yang dilakukan oleh Iran dan Syiria (yang karakter masyarakatnya masih dikuasai oleh alam bawah sadar feodalistik), tidak tepat untuk masyarakat Indonesia yang haus dengan hal-hal yang baru.
Kehebatan Facebook adalah simpel dan elegan, didukung dengan banyak fitur dalam satu halaman. Spontanitas membuat orang enjoy dengan Facebook. Mereka bisa mengetahui secara langsung apa yang sedang dipikirkan atau yang dilakukan oleh teman-temannya sekaligus bisa langsung memberikan komentar. Semua berada pada satu halaman.
Untuk memutus rantai popularitas Facebook di Indonesia, dibutuhkan situs tandingan, karena cara yang dipakai Iran dan Syiria tidak konstruktif untuk konteks Indonesia. Kita perlu membuat situs komunitas baru Made In Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena tipikal masyarakat Indonesia yang pembosan. Sebagaimana diungkapkan oleh Psikolog Universitas Indonesia Niken Ardiyanti, demam facebook tidak tidak akan bertahan lama. Sebab para penggemar Facebook di Indonesia akan mudah bosan. “Ini sudah tipikal masyarakat Indonesia. Yang bosenan dan supaya tidak dibilang kampungan,” (Detiknews.com; 24 Februari 2009). Psikolog Niken Ardiyanti menilai tipikal orang Indonesia suka kagetan. Dulu booming SMS, e-mail, friendster, kini Facebook. ”Seakan-akan kalau tidak bergabung di FB nggak gaul,”. Sehingga dari pertimbangan ini peluang mengalihkan orang ke situs komunitas yang baru sangat dimungkinkan. (Republika.co.id; 15 Februari 2009).
Karakteristik konsumerisme menjadikan kita sebagai orang terjajah, memandegkan kreativitas. Facebook sebagai bentuk penguatan konsumerisme harus dilawan dengan menghadirkan fasilitas web komunitas sosial buatan anak bangsa sendiri. Yang tentunya harus lebih canggih, tapi tetap mengusung nilai-nilai luhur bangsa. Seperti apakah blog komunitas “peredam” Facebook ini? Situs baru ini harus paham dengan kebutuhan dan kecendrungan netter Indonesia. Konsep yang penulis tawarkan sebagai berikut:
1. Fasilitas telepon
Kelebihan Facebook dari situs komunitas yang lain adalah fasilitas chat. Oleh karena itu, penulis melihat dengan menyajikan fasilitas telepon akan membuat orang terbius, karena belum tercover oleh Facebook.
2. Berisikan informasi tentang buku
Situs komunitas haruslah membuat orang-orang di dalamnya menjadi cerdas. Oleh karena itu, ditampilkannya buku-buku baru dengan sinopsis yang menarik akan membuat suasana intelektual. Sehingga lambat-laun budaya membaca semakin massif. Sebagaimana kita ketahui, budaya baca masyarakat Indonesia masih rendah, dan sekarang budaya powerpoint sudah menggejala.
3. Lowongan kerja terbaru
Kalau kita perhatikan perkembangan blog di Indonesia, ada dua kontent yang paling banyak dicari yaitu masalah seks dan lowongan kerja. Oleh karena itu, penulis menilai, penampilan lowongan kerja perlu dimasukkan.
4. Memungkinkan member mendapatkan uang
Bersenang-senang di internet tentu menghabiskan waktu. Sangat disayangkan keasyikan berselancar mengurangi produktivitas. Ketika iklan yang ditampilkan di Facebook mendulang uang yang sangat banyak hanya masuk ke kantong sang pemilik perusahaan, maka dalam konsep situs baru ini dimungkinkan member juga mendapatkan reward berupa hadiah uang tunai. Reward ini bisa diberikan dengan sumbangan pemikiran lewat tulisan, lomba-lomba kreatif ataupun lewat klik iklan
5. Publikasi
Kenapa Facebook cepat menjalar di Indonesia? Tak lain dan tak bukan karena pemberitaan media yang membuat banyak orang penasaran, apa itu Facebook? Bahkan Koran Republika mengajak pembacanya untuk mengirimkan pengalaman mereka menggunakan Facebook. Sehingga situs komunitas “peredam” ini harus dipromosikan secara yang gencar dan kontroversial di media-media nasional dan lokal. Kerjasama pemerintah dan pemilik media sangat diperlukan dalam hal ini.
6. Aplikasi bahasa daerah
Seseorang akan enjoy ketika menggunakan bahasa ibunya. Penggunaan bahasa daerah di situs komunitas belum ada diberikan oleh Facebook. Oleh karena itu, untuk mengalahkan Facebook di Indonesia, pilihan seluruh bahasa daerah tanag air di situs komunitas baru ini sangat diperlukan. Tentu sangat mengasyikkan saling berkomunikasi dengan bahasa daerah sendiri, sekaligus mempertahankan bahasa-bahasa daerah dari kepunahan.
Perkembangan kapitalisme informasional dapat dilawan oleh gerakan massal suatu bangsa yang berusaha mempertahankan identitas mereka. Baik itu karena spirit religius, nasionalisme, keluarga dan komunitas. Agar berhasil gerakan tandingan ini harus bersandarkan pada informasi dan jaringan pula. Oleh karena itu situs komunitas made in Indonesia sangat diperlukan untuk menghadang laju facebook. Karena perang teknologi informasi tidak bisa dilawan dengan melarikan diri dari hiruk-pikuk dunia. Ia harus dihadang, tentu dengan tawaran yang lebih hebat dari yang ada selama ini.
Daftar Pustaka
• Putra, Budi. 2009. Welcome to the Republic of the Facebook!. http://asia.cnet.com/blogs/toekangit/post.htm?id=63008431 [24 Februari 2009)
• Editor. 2009. Budi Putra. http://www.linkedin.com/in/budip [24 Februari 2009]
• Sahana. 2008. Facebook Indonesia Outpaces Southeast Asian Counterparts in 2008. http://www.insidefacebook.com/2008/12/31/facebook-indonesia-outpaces-southeast-asian-counterparts-in-2008/ [24 Februari 2009]
• Wiguna, Oktamandjaya. 2009. Mabuk Kepayang Facebook (bagian 2 dari 2 tulisan). http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2009/02/09/brk,20090209-159177,id.html [24 Februari 2009]
• Nurhoiri. 2009. NURKHOIRI. Facebook Berulang Tahun Kelima http://www.majalah.tempointeraktif.com/hg/it/2009/02/05/brk,20090205-158545,id.html [24 Februari 2009]
• Editor. 2009. Lembar fakta Facebook. http://www.facebook.com/press/info.php?factsheet [24 Februari 2009]
• Editor. 2009. Facebook Demographic Statistics. http://www.allfacebook.com/facebook-demographic-statistics/ [24 Februari 2009]
• O’Neill, Lerin. 2008. FRIENDSTER TEXT ALERTS NOW AVAILABLE IN INDONESIA. http://www.friendster.com/info/presscenter.php?A=pr44 [24 Februari 2009]
• Editor. 2009. 321 Mark Zuckerberg. http://forbes.com [24 Februari 2009]
• Tanamas, Ronald. 2009. Demam Facebook, Agar Tidak Dibilang Kampungan. http://www.detiknews.com/read/2009/02/24/161721/1089833/159/agar-tidak-dibilang-kampungan [1 Maret 2009]
• Editor. 2009. Apakah Anda Terserang Demam Facebook?. http://www.republika.co.id/koran/0/31632/Apakah_Anda_Terserang_Demam_I_Facebook_I [ 1 Maret 2009]
• Ritzer, George. dan Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Kencana Prenada Media Group: Jakarta. Terjemahan dari: Modern Sociological Theory.

saduran dari : http://grelovejogja.wordpress.com/2009/03/29/fenomena-facebook-di-indonesia/