English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Apa itu Qashashul Qur’an?

Label:

KUALA BETARA BLOG'S:
A. Pengertian Kisah Dalam Al-Qur’an.
Menurut bahasa kata Qashash jamak dari Qishah, artinya kisah, cerita, berita, atau keadaaan. Sedangkan menurut istilah Qashashul Qur’an ialah kisah-kisah dalam Al-Qur’an tentang para Nabi dan Rasul mereka, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, masa kini dan masa akan datang.


B. Macam-Macam Kisah Dalam Al-Qur’an.
Didalam Al-Qur’an banyak dikisahkan beberapa peristiwa yang pernah terjadi dalam sejarah. Dari Al Qur’an dapat diketahui beberapa kisah yang pernah dialami orang-orang jauh sebelum kita sejak Nabi Adam ; seperti kisah para Nabi dan kaumnya. Kisah orang-orang Yahudi, Nasrani, Sabi’in, Majuzi dan lain sebagainya.
Selain itu Al-Qur’an juga menceritakan beberapa peristiwa yang terjadi di jaman Rasulullah SAW. Seperti kisah beberapa peperangan ( Badar, Uhud, Hunain ) dan perdamaian ( Hudaibiyah ) dan lain sebagainya.
Kisah-kisah dalam Al-Qur’an dapat dibagi menjadi beberapa macam, adalah sebagai berikut :
1. Dari segi waktu.
Ditinjau dari segi waktu kisah-kisah dalam Al-Qur’an ada tiga macam, yaitu :
a) Kisah hal gaib yang terjadi pada masa lalu.
Contohnya :
 Kisah tentang dialog Malaikat dengan Tuhannya mengenai penciptaan khalifah bumi sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 30 – 34.
 Kisah tentang penciptaan ama semesta sebagaimana terdapat dalam ( QS Al-Furqan : 59 ).
 Kisah tentang penciptaan Nabi Adam dan kehidupannya ketika di surga sebagaimana terdapat didalam ( QS Al-Araf : 11 – 25 ).

b) Kisah hal gaib yang terjadi pada masa kini.
- Kisah tentang turunya malaikat-malaikat pad malam Laitlatul Qadar seperti diungkapkan dalalm ( QS Al-Qadar : 13 – 14 ).
- Kisah tentang kehidupan makhluk-makhluk gaib seperti jin, syetan, jin atau iblis seperti diungkapkan dalam ( QS Al-Araf : 13 –14 )

c) Kisah hal gaib yang akan terjadi pada masa akan datang.
- Kisah tentang akan datangnya hari kiamat seperti dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Qaria’ah, surat Al-Zalzalah dan lainnya.
- Kisah tentang kehidupan Abu Lahab kelak diakhirat seperti diungkapkan dalam Al-Qur’an surat Al-Lahab.
- Kisah tentang kehidupan orang-orang di Surga dan orang-orang yang hidup didalam neraka seperti diungkapkan dalam Al-Quran surat Al-Gasyiah dan lainnya.

2. Dari segi materi.
Ditinjau dari segi materi, kisah-kisah dalam Al-Qur’an ada tiga yaitu :
a. Kisah-kisah para Nabi, seperti :
- Kisah Nabi Adam ( QS Al-Baqarah : 30-39 ).
- Kisah Nabi Nuh ( QS Al-Baqarah : 25 – 49 ).
- Kisah Nabi Hud ( QS Al-Araf : 65 –72 ).
- Kisah Nabi Yunus ( QS Al-Anam : 86 – 87 )
- Dll
a. Kisah tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau yang tidak dapat dipastikannya kenabiannya.
- Kisah Tentang Luqman ( Qs Luqman : 12-13 ).
- Kisah tentang Zulqarnain ( QS Al-Kahfi : 83-98 ).
- Kisah tentang Thalut dan Jalut : ( QS Al-Baqarah : 246 – 251 ).
- Dll.
a. Kisah yang berpautan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa Rasulullah SAW.
- Kisah tentang Ababil ( QS Al-Fil : 1 –5 ).
- Kisah tentang Hijrahnya Nabi SAW ( QS Muhammad : 13 ).
- Kisah tentang perang Hunain dan At-Tabuk dan lainnya.

C. Faedah Kisah Dalam Al-Qur’an.
Pertama, Qashash yang terdapat didalam Al-Quran itu bentuknya dapat ditangkap dan dimengerti oleh orang banyak. Karena artin-artinya itu masuk akal, masuk kedalam hati sanubari orang yang membacanya itu.
Kedua, Qashash itu dapat menyingkapkan tabir tentang hakikat mengemukakan yang ghaib kepada orang-orang yang mendengarkannya.
Ketiga, Mengumpukan Qashash yang mengagumkan didalam ibarat-ibarat pendek, seperti Qashahul Kaminah dan Qashashul Mursalah seperti ayat yang terdahulu.
Keempat, contoh yang dikemukakan itu untuk merangsang orang-orang yang dicontohkan, karena yang diumpamakan itu dalam hal ini sesuatu yang dapat merangsang jiwa.
Kelima, ada pula contoh yang dikemukakan itu ialah untuk mengejutkan yang dicontohkannya itu yaitu tentang apa yang tidak disukai.
Keenam, contoh yang dikemukakan itu untuk memuji orang yang dicontohkan.
Ketujuh, contoh yang dikemukakan itu adalah karena orang-orang yang dicontohkan itu mempunyai sifat-sifat yang menjengkelkan.
Kedelapan, contoh-contoh yang terjadi pada diri, disampaikan dengan pengajaran, dikuatkan dalam mencela, dan ditegakkan dalam sifat qana’ah.

Comments (0)

Posting Komentar