English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Peran Guru Dalam Membentuk Kepribadian Anak di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda Desa Mekar Jati Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Label:

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah pihak ketiga yang terkait dalam urusan pendidikan. Dan tidak kurang penting dari rumah maupun masyarakat. Bahkan dengan perbedaan waktu, tempat serta faktor-faktor peradaban yang lain, peran sekolah dapa malalpaui peran rumah maupun masyarakat.
Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. Guru juga merupakan figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Sebab dalam kegiatan belajar mengajar peran guru sangat menentukan arah pendidikan tersebut sekaligus bertanggung jawab atas keberhasilan proses belajar mengajar. Guru adalah “seorang ‘alim yang memiliki posisi penting dalam sistem pendidikan, yaitu sebagai central agent yang menentukan rencana dan pelaksanaan keseluruhan skema pendidikan”.
Guru adalam sumber penyinaran pertama, kira-kira untuk menolong para pelajar dan pemuda juga generasi muda dengan seluruh hal negative yang melekat pada diri mereka untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya yang terang dan sekaligus menjaga mereka dari kerusakan dan kesesatan. Kemudian mengembailkan mereka kepada syari’at yang diciptakan Allah SWT. Pentingnya guru terlihat pada kepribadian perilaku dan pengaruhnya yang sangat besar terhadap jiwa anak didik dan pelajar. Banyak pelajar yang berkepribadian meniru salah satu gurunya (yang kagum) dalam setiap tindakan, akhlak, pemikiaran dan perilakunya. Khususnya dalam tingkat pendidikan awal (dasar) dan kemudian menengah.
Hal ini sebagaimana ungkapan Abu Ahmadi yang dikutip Syaiful Bahri Djamarah bahwa anak ddik selain ada perbedaan juga ada persamaannya. Paling tidak ada beberapa persamaan dan perbedaan yang harus mendapatkan perhatian seperti pada aspek kecerdasan (intelegensi), kecakapan, prestasi, bakat, sikap, kebiasaan, ciri-ciri jasmani, minat, cita-cita, kebutuhan, keperibadian, dan pola-pola dan temnpo perkembanganserta latar belakan glingkungan.
Kepribadian merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia, sebab disamping ia berperan sebagai pembimbing dan pembantu, guru juga berperan sebagai panutan atau contoh. Seorang siswa akan mencontoh segala tingkah laku gurunya maka dari itu sebagai seorang guru harus bisa menjaga sikap dan tingkah lakunya didepan anak didiknya.
Kepribadian berarti sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. Kepribadian adalah unsur yang menentukan keakraban hubungan guru dengan anak didiknya. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola, seluruh kehidupannya adalah figur yang paripurna.
Guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang anak didik. Ia yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak dan membenarkannya, maka menghormati guru berarti menghormati anak didik kita, menghargai guru berarti penghargaan terhadap anak didik kita, dengan guru itulah mereka hidup dan berkembang.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 28, menjelaskan bahwa kompetensi kepribadian adalah "kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia”.
Masalah kepribadian juga dijelaskan didalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159 Allah SWT berfirman :
                              •    

Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”.

Dengan mendidik dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang dibarengi dengan contoh-contoh teladan dari sikap dan tingkah laku gurunya, diharapkan anak didik / siswa dapat menghayati dan kemudian menjadikan nilai-nilai tersebut miliknya, sehingga dapat menumbuhkan sikap dan mentalnya. Jadi tugas seorang guru bukan sekedar menumpahkan semua ilmu pengetahuan tetapi juga “mendidik” seseorang menjadi warga negara yang baik, menjadi seseorang yang berpribadi baik dan utuh.
Mendidik berarti mentransfer nilai-nilai kepada siswanya. Nilai-nilai tersebut harus diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari. Oleh karena itu pribadi guru itu sendiri merupakan perwujudan dan nilai-nilai yang akan ditransfer. Dengan demikian secara esensial dalam proses pendidikan, guru itu bukan hanya berperan sebagai “pengajar” yang transfer of knowledge tetapi juga “pendidik” yang transfer of values. Ia bukan saja pembawa ilmu pengetahuan akan tetapi juga menjadi contoh seorang pribadi manusia.
Dari apa yang dipaparkan tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang peran guru dalam pembentukan kepribadian anak didik, dalam sebuah skripsi yang berjudul: “Peran Guru Dalam Membentuk Kepribadian Anak di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda Desa Mekar Jati Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.

B. Pokok-Pokok Masalah
Bercermin dari latar belakan diatas, maka dalam penelitian penulisan skripsi ini penulis menentukan poko bahasan yang sepesifik untuk dijadikan dasar pemikiran adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran guru dalam membentuk kepribadian anak di MTs Miftahul Huda.
2. Apa kendala dan permasalahan yang dihadapi guru dalam membentuk kepribadian anak di MTs Miftahul.
3. Apa upaya-upaya yang dilakukan guru mengatasi kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam membentuk kepribadian anak di MTs Miftahul Huda.


SKRIPSI ini Lengkap dengan REPERENSINYA bisa hubungai kami lapan saja

Comments (0)

Posting Komentar