English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAH TsANAWIYAH AN-NUR DESA KUALA SELAT KECAMATAN KATEMAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR RIAU

Label:

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan kita, mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah merupakan suatu kegiatan bantuan tuntutan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka untuk meningkatkan mutunya. Hal ini sangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pendidikan itu adalah merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensinya (bakat, minat dan kemampuannya). Kepribadian itu menyangkut masalah perilaku dan sikap mental dan kemampuannya meliputi masalah akademik dan keterampilan. Tingkat kepribadian dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang adalah merupakan suatu gambaran mutu dari orang yang bersangkutan.
Pada masyarakat yang semakin maju, masalah penemuan identitas pada individu menjadi semakin rumit. Hal ini disebabkan oleh tuntutan masyarakat maju kepada anggota-anggotanya menjadi lebih berat. Persyaratan untuk dapat diterima menjadi anggota masyarakat bukan saja kematangan fisik, melainkan juga kematangan mental psikologis, kultural, vokasional, intelektual dan religus. Kerumitan ini akan terus meningkat pada masyarakat yang sedang membangun akan merupakan tantangan pula bagi individu atau siswa. keadaan semacam inilah yang menuntut diselenggarakannya bimbingan dan konseling di sekolah.
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungan baik lingkungan sosial dan lingkungan fisik, dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.
Adapun pengertian dan konseling itu sendiri adalah bimbingan merupakan suatu proses, yang berkesinambungan, bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan. Kemudian konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu, makna bantuan disini yaitu sebagai upaya untuk membantu orang lain agar ia mampu tumbuh kearah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapi kuisis-kuisis yang dihadapi dalam kehidupannya. Tugas konselor adalah menciptakan kondisi-kondisi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan klien.
Bimbingan merupakan pemberian bantuan oleh seseorang kepada seseorang yang lain dalam menentukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan permasalahan. Bimbingan bertujuan untuk membantu si penerima agar bertambah kemampuan bertanggung jawab atas dirinya.
Bimbingan dan konseling yang dilakukan di rumah oleh orang tua, pendidik atau orang lain, yang membina anak, sering dilakukan tidak dengan sengaja. Di sekolah bimbingan dan konseling dilakukan baik dengan sengaja maupun tidak dengan sengaja. Kadang-kadang seorang guru tanpa menyadari telah memasukkan bimbingan ke dalam pelajaran yang diajarkan didalam kelas. Hal ini terlihat dari beberapa contoh dibawah ini.
Seorang guru menguraikan beberapa masalah, dimana anak sendiri memilih jalan keluar dari masalah itu tersebut. Akan tetapi harapan guru dalam memperoleh nilai yang bagus di sekolah MTs An-Nur lebih meningkat. Sebab pendidikan sekarang bertambah tahun nilai standarnya tambah tinggi. Lalu guru harus mengetahui siswa-siswa yang mempunyai masalah agar siswa yang akan menghadapi kegiatan belajar mengajar tidak punya hambatan-hambatan yang lain.
Dengan demikian secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling itu sangat mempengaruhi keberhasilan ujian siswa. Sebab bimbingan konseling dapat mempengaruhi jalannya proses belajar, kemudian timbullah pertanyaan “Bagaimana Peran Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MTs An-Nur Kuala Selat Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir Riau?”.
Menurut Hutson (1963), guru yang dapat berperan sebagai pembimbing yang efektif adalah guru yang unggul dalam hal sebagai berikut:
1. Mengajar bidang studi, yaitu guru yang: a. Dapat menimbulkan minat dan semangat dalam bidang studi yang diajarkan. b. Memiliki kecakapan sebagai pemimpin siswa dan sebagai guru yang berotientasi. c. Dapat menghubungkan materi pelajaran kepada pekerjaan-pekerjaan praktis.
2. Hubungan siswa dengan guru, yaitu guru yang: a. Dicari oleh siswa untuk memperoleh nasehat dan bantuan. b. Mencari kontak dengan siswa diluar kelas. c. Memimpin kelompok dan aktivitas-aktivitas. d. Memiliki minat pelayanan social. e. Telah membuat kontak dengan rumah.
3. Hubungan dengan guru, yaitu guru yang: a) Menunjukkan kecakapan bekerja sama dengan guru lain. b). Tidak menimbulkan antagonisme. c) Menunjukkan kecakapan untuk berdiri sendiri secara kritis. d) Menunjukkan kepemimpinan yang tidak mementingkan diri sendiri.
4. Pencatatan dan penelitian, yaitu guru yang: a) Mempunyai sikap yang ilmiah dan obyektif. b) Lebih suka mengukur dan tidak menebak. c) Berminat dalam masalah-masalah peneliti. d) Efesien dalam pekerjaan-pekerjaan klerikal (tulismenulis). e) Melihat kesempatan untuk penelitian dalam kegiatan-kegiatan klerikal.
5. Sikap profesional, yaitu guru yang: a) Sukarela untuk melakukan pekerjaan ekstra. b) Telah menunjukkan dapat menyesuaikan diri dan sabar. c) Memiliki sikap yang kontruktif. d) Berkemauan untuk melatih pekerjaan. e) Memiliki semangat untuk memberikan layanan kepada siswa, sekolah, dan masyarakat.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa sebagai guru bimbingan konseling harus memberikan semangat belajar pada siswanya dan hubungan guru dengan siswa harus lebih dekat. Supaya dapat mengetahui masalah-masalah yang dimiliki siswa lalu menyelesaikan masalah dengan pengarahan yang baik.

B. Pokok – Pokok Masalah
Pokok masalah dalam penelitian ini secara tidak langsung sebagai pembatasan masalah, dimaksudkan untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas dengan penelitian adalah kajian pokok dari suatu kegiatan penelitian. Oleh karena itu sebelum observasi akan dilaksanakan, maka penulis perlu merumuskan masalah yang penulis angkat adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat.
2. Bagaimanakah peran guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat.
3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat.



C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Segala sesuatu yang diperbuat mempunyai tujuan tertentu dan terarah, sehingga seseorang akan merasa puas dan senang dengan tercapainya dan terlaksananya suatu tujuan begitu juga dengan penelitian skripsi ini, peneliti mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai yaitu:
a. Ingin mengetahui pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat.
b. Ingin mengetahui adakah peran guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat.
c. Ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat di antaranya:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat.
b. Untuk mengetahui adakah peran guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat.
d. Untuk melengkap salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu dalam ilmu Tarbiyah pada STAI An-nadwah Kuala Tungkal.

D. Landasan Teori
Dalam dunia pendidikan Bimbingan dan Konseling bukanlah hal yang asing, eksistensinya sangat diperlukan dalam mencapai keberhasilan tujuan pendidikan disetiap jenjang. Pada tahun 1960-an, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan membuka jurusan bimbingan dan penyuluhan, sekarang lebih dikenal dengan program studi Psikologi dan Bimbingan. Sedangkan program bimbingan dan konseling diberlakukan di sekolah sejak kurikulum 1975, dan dinyatakan bahwa bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam pendidikan sekolah. Jadi bimbingan secara umum memiliki makna sama dengan mendidik atau menanamkan nilai- nilai, membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang yang baik.
1. Pengertian Guru, Bimbingan dan Konseling
a. Pengertian Guru
Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagaian tanggung jawab pendidik yang terpikul dipundak para orang tua. Mereka ini, tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagimana tanggung jawab pendidik anaknya kepada guru. Hal itupun menunjukkan pula bahwa orang tua tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarangan orang dapat menjabat guru.
Agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan (guru atau ulama’). Sehingga hanya mereka sajalah yang pantas mencapai taraf ketinggian dan keutuhan hidupnya. Firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadallah ayat 11:
                                
Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Untuk menjadi seorang guru yang dapat mempengaruhi anak didik kearah kebahagiaan dunia dan akhirat sesungguhnya tidaklah ringan, artinya ada syarat yang harus dipenuhi.
b. Pengertian Bimbingan
Menurut Crow dan Crow (1960) menyatakan “bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki peribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri dan memikul benannya sendiri”. Miller (1961) menyatakan “bimbingan merupakan bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga dan masyarakat”.
Menurut H. P. Gammon (1969), memberikan rumusan: “Bimbingan di sekolah menengah adalah usaha membantu peserta didik agar dapat sebanyak mungkin memetik manfaat dari pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan selama berada di sekolah menengah bimbingan di sekolah meliputi harapan-harapan yang menyangkut perkembangan pendidikan, perkembangan sosial dan psikologi (pribadi) dan sedapat mungkin diorientasikan pada bidang akademis.
Bimbingan dapat diartiakn sebagai bagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan peribadi dan lainnya dengan cara mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kesanggupannya sepenuh-penuhnya sesuai dengan ide-ide demokratis.
Sebagaimana layanan pendidikan, mengandung berbagai perwujudan, kesemuanya diselenggarakan untuk membantu peserta didik kearah perkembangan diri dan pertumbuhan individual, dan seringkali pula ke arah pencapaian suatu tujuan dan penyesuaian yang harmonis dengan lingkungan dan penuh keserasian dengan pandangan hidup demokratis.
Pengembangan Pendidikan (1974), memberikan rumusan sebagai berikut: “Bimbingan di sekolah adalah proses pemberian bantuan kepada murid (peserta didik), itu sebagai individu dan makhluk sosial serta memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan individu, agar murid (peserta didik) itu dapat membuat tahap maju seoptimal mungkin dalam proses perkembangannya dan agar dia dapat menolong dirinya menganalisa dan memecahkan masalah-masalahnya semuanya itu demi memajukan kebahagiaan hidup, terutama ditekankan pada kesejahteraan mental”.
Dalam Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (1976), menyebutkan bahwa : “Bimbingan dalam proses pendidikan di sekolah ialah proses memberikan bantuan kepada siswa (peserta didik) agar ia, sebagai pribadi memiliki pemahaman yang benar akan diri pribadinya dan akan dunia sekitarnya, mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal dalam perkembangannya, dan dapat menolong dirinya sendiri menghadapi dan memecahkan masalah-masalahnya. Semuanya demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi memajukan kesejahteraan mentalnya.
c. Pengertian Konseling
Konseling (counseling) merupakan bagian integral dari bimbingan. Istrilah konseling dahulu diterjemahkan dengan “penyuluhan”. Penerjemahan penyuluhan atas kata konseling ternyata menimbulkan salah persepsi. Dalam praktik bimbingan dan konseling di sekolah termasuk madrasah,, konseling dengan arti penyuluhan tidak dilakukan seperti halnya penyuluhan pertanian hokum dan sebagainya. Dalam dunia pendidikan (di sekolah atau madrasah), praktik konseling dilakukan dengan suasana hubungannya atau komunikasi yang bersifat individu.
Upaya pengembangan bimbingan di sekolah-sekolah Indonesia pada tahun 1960. Sebagaimana bimbingan, konselingpun memiliki rumusan yang berbeda-beda diantara para ahli. Bahkan kata konseling sering diperdebatkan dengan kata ‘penyuluhan’. Konseling secara etimologis berasal dari bahasa latin ‘consilium’ yang berarti “dengan” atau “bersama”. Menurut Winkel (1991), Counseling berasal dari kata counsel, yang berarti nasehat (to abtain counsel), ajuran (to give counsel), pembicaraan (to take counsel), jadi konseling adalah upaya pemberian nasehat, anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran.
2. Dasar, Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
a. Dasar bimbingan dan konseling di sekolah.
Dasar bimbingan dan konseling dalam ajara Islam terdapat dalamfirman Allah SWT salah satunya dalam surat An-Nahl ayat 125 yang bunyinya:
             •     •       

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara baik, sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Ayat ini menyuruh untuk senantiasa memberi petunjuk dan teladan yang baik kepada orang lain pemberi petunjuk maupun bimbingan harus dengan menggunakan cara arif.
b. Tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling di sekolah
Fungsi yang utama dari bimbingan di sekolah adalah membantu peserta didik dalam masalah-masalah pribadi dan sosial yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran atau dengan penempatan dan juga untuk menjadi perantara dari peserta didik dengan hubungannya dengan para guru.
Adapun empat fungsi dari bimbingan di sekolah yaitu memberi bantuan siswa yang bersifat :
1) Presenvatif yaitu memelihara dan membina suasana dan situasi yang baik dan tetap diusahakan. Tetap terus baik untuk lancarnya kegiatan belajar mengajar.
2) Preventif yaitu mencegah sebelum terjadi kesalahan kegiatan bimbingan sebagai pencegah.
3) Kuratif atau Korektif yaitu mengusahakan penyembuhan pembetulan dalam mengatasi masalah-masalah.
4) Rehabilitasi yaitu mengadakan tindak lanjut serta penempatan sesudah diadakan treatment yang memadai.
Secara implisit, tujuan bimbingan dan konseling sudah bias diketahui dalam rumusan tentang bimbingan dan konseling seperti yangtelah dikemukakan diatas adalah agar tercapainya perkembangan yang optimal pda individu yang dibimbing. Merujuk pada masalah yang dihadapi individu (siswa), maka tujuan bimbingan dan konselingadalah agar individu yang dibimbing memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya dan mampu atau cakap memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya serta mampu menyesuaikan diri secara efektif dengan lingkungannya.
Sedangkan fungsi bimbingan dan konseling khususnya di sekolah dan madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu (1), fungsi pemecahan, (2) pemahaman, (3) pengetesan, (4) pemeliharaan, (5) penyaluran, (6) penyesuaian, (7) pengembangan dan (8) perbaikan (kuratif) serta (9) advokasi.
Fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari kegunaan natau manfaat ataupun keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh melalui pelayanan tersebut antar alain; (a) fungsi pemahaman, (b) fungsi pencegahan, (c) fungsi pengentasan, (d) fungsi pemeliharaan dan (c) fungsi pengembangan.
c. Program bimbingan dan konseling di sekolah
Program bimbingan dan konseling di sekolah sekurang-kurangnya harus mencakup: dasar dan tujuan, program jangka panjang, jangka pendek, program umum, program khusus, prosedur kerja personalia, organisasi, perlengkapan dan pembiayaan. Program khusus dari seluruh program bimbingan pada umumnya meliputi:
1) Program testing
2) Program orientasi
3) Program pengumpulan data
4) Program konseling
5) Program penempatan dan
6) Program follow up/evaluasi.
d. Jenis-jenis pelayanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah
Beberapa jenis pelayanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah antara lain:
1) Layanan orientasi
2) Layanan informasi layanan penempatan dan penyaluran
3) Penguasaan konten
4) Layanan konseling perorangan (individu)
5) Layanan bimbingan kelompok
6) Layanan konseling kelompok
7) Layanan konsultasi dan meditasi.

E. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran dan meluasnya permasahan sekaligus untuk menghindari salah pengertian maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang terdapat pada judul skripsi ini antara lain sebagai berikut:

1. Peranan
Peran adalah sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa. Dalam hal ini peran yang dimaksud peneliti adalah sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan dalam suatu hal atau peristiwa di MTs An-Nur Kuala Selat adalah peranan guru-guru. Beberapa jenis peranan guru diantaranya:
a. Guru sebagai mediator kebudayaan
b. Guru sebagai mediator dalam belajar
c. Guru sebagai pembimbing
d. Guru sebagai mediator antara sekolah dan masyarakat
e. Guru sebagai peneak disiplin
f. Guru sebagai administrator dan manager kelas
g. Guru sebagai suatu angota profesi.
2. Guru
Guru ialah orang yang kerjanya mengajar. Dalam proses pendidikan, guru merupakan faktor utama dalam tugasnya sebagai pendidik dengan katalain adalah orang yang darinya kita mendapatkan pendidikan dan pengajaran baik formal maupun non formal. Orang yang berwenang dan bertanggung jawab membimbing dan membina anak didik baik secara individual maupun nasional di sekolah maupun luar sekolah. .
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah proses cara perbuatan atau melaksanakan (rancangan pelaksanaan). Dalam hal ini yang peneliti maksud adalah perbuatan melaksanakan sesuatu di MTs An-Nur Kuala Selat.
4. Bimbingan
Bimbingan adalah suatu proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interprestasi-interprestasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik.
5. Konseling
Definisi konseling menurut Isaction menegaskan adalah “upaya member bantuan yang bersifat membangun kesadaran orang yang dibimbing (klien) sehingga ia menjadi sadar akan masalahnya, dan mencari jalan keluar yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut”. Definisi konseling yang lain ialah “suatu peroses untuk mengembangkan kesejahteraan individu dan mengembangkan peribadi secara optimal dalam hubungannya dengan masyarakat yang lebih luas” .
Jadi tegasnya maksud bimbingan dan konseling dari skripsi ini adalah peran guru sebagai tenaga pengajar sekaligus berperan dalam pelaksanaan program pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis serta berusaha membantu memecahkan suatu masalah yang dihadapi peserta didik bukan peran guru khusus bimbingan dan konseling di MTs An-Nur Desa Kuala Selat Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir-Riau.

Comment (1)

makasi gan

Posting Komentar